Jumat, 01 April 2011

TINGGAL, Meninggalkan - Ditinggalkan

Hingga saat ini, hal yang paling menyakitkan dan susah untuk diterima adalah PERPISAHAN. Baik itu meninggalkan, APALAGI ditinggalkan.. DITINGGALKAN!

Yeahh.. hingga saat ini saya masih tidak suka dengan satu kata yang bernama perpisahan. Kedengarannya memang sangat picik, tapi memang itu kenyataannya... saya tidak suka ditinggalkan. Baik itu ditinggalkan oleh orang maupun barang. Apalagi jika sesuatu itu adalah sesuatu yang sudah dekat dengan kita. (apa kabar klo udah nyampe sayang ya?? Ooohh... tidaaaakkkk!! Gw sangat benci klo udah harus nemu kata itu)

Hmm.... dari pada ditinggalkan, saya lebih suka meninggalkan. Karena rasanya akan lebih sakit jika ditinggalkan. Terlebih jika orang yang meninggalkan itu adalah orang yang pernah berjasa dalam hidup kita. (sungguh... pernah seminggu lebih gw berduka karna hal ini). Saya sangat mudah dekat dengan orang atau menyukai sesuatu, tapi sayangnya saya sangat susah untuk berkata “saya baik-baik saja” jika harus menghadapi perpisahan.

Dan saya heran, kenapa harus ada pepatah ‘setiap pertemuan, pasti ada perpisahan’.

Oh ghhhoooss.... saya sungguh sangat benci dengan istilah itu. Kenapa itu harus ada... KENAPA???

Terkadang, jika saya sangat merasakan sakit, dengan nada sinis saya akan berkata “lebih baik kita ga pernah kenal dan ketemu, klo akhirnya harus berpisah seperti ini!!”

Tuhan, saya tau tidak ada yang abadi di dunia ini, tapi please.... jangan pisahkan atau membiarkan mereka yang dekat dan saya sayangi meninggalkan saya.

p.s jika memang kamu harus meninggalkan saya :( , please.... jangan hapus nama saya dalam ingatanmu

Senin, 03 Januari 2011

BIRU GELAP yang Diharapkan Membawa Keterangan


Hingga pagi ini saya masih terkagum2 dengan seseorang atau sebagian orang yang memiliki karakteristik berbeda dari anak-anak seusianya, atau yang biasa disebut dengan 'anak indigo'.
Awalnya saya tidak peduli, atau sedikit kurang percaya lebih tepatnya, terhadap apa yang disebut anak indigo. Tapi semuanya luntur ketika saya berbincang bersama teman yang ternyata memiliki kekuatan (kelebihan) tersebut.

Dan setelah perbincangan itu, tanpa ba'bi'bu lagi saya langsung mencari tau tentang apa2 yang berkaitan dengan itu. Lalu dari beberapa artikel yang saya baca, saya mengetahui jika anak indigo itu ada kaitannya dengan indra keenam yang terletak pada cakra mata ketiga, yang menggambarkan intuisi dan kekuatan batin yang luar biasa tajam yang melebihi kemampuan orang kebanyakan. Kebanyakan dari mereka memiliki kelebihan dengan bakat yang luar biasa atau secara akademik mempunyai prestasi. Anak indigo juga mampu menunjukkan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya. Luar biasa!!

Selain itu, katanya Anak indigo yang lahir di dunia ini juga mempunyai berbagai misi. Kebanyakan dari mereka merupakan pengkritik suatu rencana yang salah. Mereka bertugas meluruskan ketidakbenaran dan ketidaksamaan yang ada di sekelilingnya. Hal ini ditunjukkan dengan perilaku mereka yang tidak patuh dan kesulitan dalam menjalankan dengan sistem yang ada, misalnya saja penolakan dan sikap kaku terhadap sistem pendidikan yang ada. hmm...... saya jadi berpikir, apa para pengamat, LSM2 atau aktivis2 itu juga merupakan anak indigo juga??? Karena mereka juga kan tidak jarang melakukan penolakan atau mengkritisi sistem yang ada.

Lalu pertanyaan saya lagi atas hal ini adalah, kenapa bisa ada Anak indigo di dunia ini?? Untuk apa mereka diciptakan?? Apa tujuannyaaaa?? Apa hanya untuk iseng, atau hanya agar ada variasi makhluk di dunia ini???? Tapi ternyata, dari artikel yang saya baca itu juga terdapat pernyataan bahwa ada sebagian orang atau lebih tepatnya pengikut New Age, yang menganggap bahwa keberadaan anak indigo merupakan sebagai jawaban untuk memperbaiki dunia. Namun sebaliknya, banyak juga orang yang beranggapan bahwa anak-anak dengan karakteristik seperti itu adalah penderita kelainan perilaku yang sering diindentifikasi sebagai hiperaktif.
huuh.... bertentangan juga ya, ada yang bilang bahwa keberadaan mereka untuk memperbaiki dunia, tapi ada juga yang beranggapan bahwa anak indigo itu adalah anak yang mempunyai perilaku hiperaktif. Sekarang saya serahkan kepada teman2 mau percaya yang mana. Atau mungkin teman2 punya pendapat dan pandangan lain?? itu sah2 saja.
Tapi yang jelas, anak indigo itu bukan dukun, bukan cenayang, bukan peramal atau apapun itu istilahnya.
Dan selamat untuk kalian atau teman2 yang mempunyai kelebihan tersebut. Semoga teman2 benar2 bisa memperbaiki dunia ini.

Minggu, 02 Januari 2011

MARRIED


ada apa dengan teman2 saya hari ini? ada apa dengan mereka?? pagi2 di hari senin, di hari pertama ngantor di tahun 2011 mereka pada ngomongin NIKAH. heeeyy..... ada apa dengan kalian?? kenapa kalian tiba2 ngomongin married????? apa itu resolusi kalian di tahun ini?? jika memang kalian merasa sudah sanggup, saya setuju kalian segera menikah, tapi jika masih ragu lebih baik jangaaaaann!! apalagi jika kalian masih muda (heheh tetep).
inget lho, nikah itu untuk sekali seumur hidup, jadi jangan sampai kalian salah memilih, salah memutuskan, atau salah mengambil tindakan. apalagi jika kalian masih (sangat) muda, lebih baik nikmatilah dahulu masa muda kalian.

ketika temen2 membaca tulisan ini, mungkin teman2 akan menyangka bahwa saya adalah seorang yang takut menikah. nooo... teman2 salah, saya tidak takut dengan kata PERNIKAHAN, hanya saja saya tidak ingin main2 dengan hal ini.

Kamis, 30 Desember 2010

Lelaki yang LAKI


hari ini saya mendengarkan sedikit kisah hidup dari seorang teman. dia adalah suami dari seorang istri. dari sedikit cerita yang saya dengar darinya,saya menyimpulakan(kesimpulan sementara) bahwa ia adalah seorang lelaki yang LAKI. dia tanggung jawab terhadap keluarganya, dan dia juga tanggung jawab terhadap dirinya.

padahal jika dilihat dari kesehariannya, dia nampak seperti seorang yang cuek. ternyata istilah 'dont judge a book by its cover' itu emang bener banget!! tadi saya sempet nyeletuk 'coba klo orang kaya kamu ada dua, udah gw kawinin pastinya'
*lho koq kawin siy, bukannya nikah?!! :D

Rabu, 01 April 2009

'kekuatan sebuah cita-cita'





Seseorang dapat menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam hidupnya. Mereka menghadapinya dengan kesabaran yang luar biasa, dengan senyuman dan kebahagiaan. Tetapi adakalanya juga seseorang tidak mampu untuk menghadapi cobaan yang sedang ia hadapi. Ia merasa dirinya sudah rapuh, dan tidak mempunyai kemampuan untuk menghadapi masalah yang sedang menerpa dirinya. Ia selalu berusaha untuk menghadapinya. Dengan susah payah ia berusaha bangkit dan meyakinkan diri bahwa ia mampu untuk melewatinya. Tetapi semakin ia berusaha, semakin ia merasa yakin bahwa ia benar- benar tidak mampu.

Ia selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, tetapi tidak dari orang yang sangat ia harapkan. Orang itu malah membuat ia semakin terpuruk. Sekarang, ia benar-benar sangat rapuh. Ia sudah tidak bisa melihat dan menerima kenyataan. Ia merasa bahwa sekarang ia sudah sangat tidak berguna.

Tidak sedikit di antara mereka yang menyerah dan merelakan diri mereka tenggelam dalam kekalahan atas cobaan yang sudah meruntuhkan hidup mereka. Mencoba pergi dan masuk ke dunia baru selalu menghantuinya. Hanya saja, sebuah harapan dan cita-cita yang ia miliki mampu untuk membawa ia kembali ke dunianya. Sebuah harapan itu ia anggap sebuah hutang yang harus ia bayar. Sebuah cita-cita yang harus ia raih, sehingga menjadi kenyataan. Sebuah cita-cita yang ia dedikasikan untuk seseorang yang sangat ia harapkan kehadiran dan dukungannya sekarang ini.

Dengan segala kemampuan yang masih tersisa dalam dirinya, ia mencoba untuk berusaha bangkit. Ia mencoba bangkit dari keterpurukannya. Tetapi tetap saja ia tidak mampu, ia selalu terjatuh dan kembali jatuh. Mulai dari sekarang hingga saat nanti, atau hingga saat yang ia tidak ketahui, ia akan selalu berusaha bangkit dan kembali menjadi dirinya yang dulu untuk mewujudkan cita-citanya itu menjadi sebuah kenyataan. Ia bertekad dan berjanji kepada dirinya sendiri untuk menjadi orang yang kuat, orang yang tidak mudah menyerah, dan orang yang selalu berusaha menjadi lebih baik lagi.

Jumat, 06 Maret 2009

Keramikmu, Rumah Cantikmu



Isi Buku

Definisi Keramik 1
Klasifikasi Keramik 3
Macam-Macam Model Keramik 5
Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih
Keramik 9
Langkah Mudah Memilih Keramik 13
Tips&Trik Memasang Keramik 17
Tips Memasang Keramik Pada Ruangan
Berbeda 19
Mengatur Luas Ruang Dengan Keramik
Lantai 25
Teknik Dasar Pembuatan Bentuk-Bentuk Ubin 29
Tahap-Tahap Yang Harus Dikerjakan
Sebelum dan Sesudah Pemasangan 33
Contoh Keramik Untuk Kamar Mandi 37



Keramikmu, Rumah Cantikmu
Rina Hoyyaroh
cukupririsaja@yahoo.com

Cetakan Pertama, April 2008
Cetakan Kedua, Juni 2008
Cetakan Ketiga, Juli 2008

Penyunting : Cukupririsaja
Perancang Sampul : Udur Problemo
Pemeriksa Aksara : Ridi Pratama
Penata Aksara : Nenzavi

Diterbitkan oleh Penerbit Pinkngua
Anggota SUAVE
(PT Pinkngua Pustaka)
Jln. Cijaura Hilir 13, Bandung 40287
Telp. (022) 7507782 begin_of_the_skype_highlighting              (022) 7507782      end_of_the_skype_highlighting – Fax. (022) 7507781
E-mail : pinkngua@yahoo.co.id


Orang yang memiliki semangat,
maka ia akan mencintai semua yang dihadapinya.
Dan tetaplah puas melakukan perbuatan yang baik,
dan biarkanlah orang lain
membicarakan dirimu sesuka mereka.



Diinterpretasikan dari pemikiran agung
Habibburrahman El-Shirazi

For My Inspiration
Problemo


r i n a h o y y a r o h



Pinkngua

***********************************************************************************

Definisi Keramik

Keramik berasal dari bahasa Yunani, yaitu keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan ensiklopedi tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya.
Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2)
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air.
Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga bergantung pada lingkungan geologi di mana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit electron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa electron bebas keramik, membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
*******************************************************************************

Klasifikasi Keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi atas :
1. Keramik Tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah : barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga, (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).

2. Keramik Halus
Fine Ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, technical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam.
*************************************************************************************

Macam - Macam Model Keramik

1. Ubin Natural
Banyak model ubin yang dipakai dibangunan-bangunan lama dapat dijumpai sekarang. Biasanya jenis lantai ini berwarna natural atau bisque (off-white), terbuat dari tanah liat, dibakar dan diwarnai sesuai keinginan.
Kalau Anda mau menampilkan kesan klasik, alias mirip bangunan lama, bangunan etnik atau bangunan tradisional, misalnya Kitchen Set bergaya Tuskan seperti gambar di bawah ini, maka ubin keramik natural adalah pilihannya.
Finishing warna pada ubin keramik jenis ini biasanya tidak seragam antara satu ubin dengan ubin lain, dan justru menambah keindahan dan variasi. Tambahan pula, model ini biasanya tidak difinish halus licin; permukaan yang bergelombang tidak rata menambah kesan lama/kuno.


2. Ubin Keramik Berpola
Untuk tampilan yang lebih modern, kombinasi tua dan baru, keramik berpola dapat menjadi pilihan. Kombinasi elemen-elemen tekstur natural dan teknologi modern tersedia sekarang. Pabrik-pabrik keramik sudah mencetak dan memfinishing (glazed finishing) dengan teknologi modern sehingga, presisi ukuran, bentuk dan finishingnya. Ketika dipasang, seluruh efeknya adalah bersih, bentuk yang tegas dan memunculkan style ubin natural atau bahkan mungkin seperti batu alam.

3. Ubin Glazed
Keramik Glazed biasanya diasosiasikan dengan lantai kamar mandi. Lantai jenis ini relatif mudah dipasang dan dapat diadaptasikan dimana saja, tersedia dalam berbagai warna dan pola. Tergantung pada gaya pribadi Anda, Anda dapat memadukan berbagai pola dan desain sesuai imajinasi Anda.
Salah satu hal yang menakjubkan dari ubin keramik berglasur adalah munculnya ubin berpola dan gaya mulai dari fresco Itali sampai pola mosaik. Aspek lain dari jenis keramik ini adalah jarak antar ubin (nat) dapat dibuat sampai tingkat minimum.

4. Ubin Mosaik
Pilihan lain untuk ubin lantai adalah mosaik yang tersedia bahkan dalam ukuran kecil (misalnya 2×2 inchi). Ubin mosaik tersedia dalah berbagai jenis material dan finishing, mulai dari kaca sampai keramik. Ubin mosaik tersedia dalam aneka pola dan gambar, dengan aneka warna yang hidup. Kombinasi mosaik dan jenis keramik lain dapat menambah efek cerah pada lantai.
**********************************************************************************

Yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Keramik

Lantai keramik masih menjadi pilihan favorit untuk melengkapi rumah. Jenis dan warnanya yang beragam menjadi daya tarik utamanya. Mengingat modelnya dapat bertahan untuk waktu lama, memilih lantai keramik menjadi salah satu harus diperhatikan dengan baik.
Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum membeli lantai keramik:

Warna dan ukuran
Sesuaikan ukuran lantai keramik dengan ruangan di rumah. Semakin besar ukuran keramik, akan membuat ruangan terlihat lebih luas. Hal ini sangat cocok bila diterapkan di ruangan yang mungil.
Demikian pula halnya dengan pemilihan warna, yang dapat mendukung keindahan suatu ruangan. Bila ruangan terlihat gelap dan sempit, warna terang masih menjad pilihan untuk membuat ruangan terlhat lebih luas dan terang.
Sementara bila ruangan cukup luas, pemilihan warnapun lebih banyak. Anda dapat menyesuaikan warna lantai tersebut dengan warna cat dinding atau wallpaper yang digunakan dalam sebuah ruangan. Bila ingin menghadirkan kehangatan di ruangan yang luas, Anda dapat memilih lantai keramik dengan warna yang lebih gelap dan ukuran yang lebih kecil.

Permukaan
Pemilihan permukaan lantai keramik harus disesuaikan dengan ruangan yang akan digunakan. Glasur yang digunakan untuk lantai keramik terdiri dari berbagai jenis, seperti glossy (mengilap), satin, matte atau bertekstur. Hal inilah yang membedakan licin tidaknya lantai keramik. Penggunaanya pun harus disesuaikan dengan area yang akan dipasang lantai keramik, di dalam atau di luar ruangan.

● Lantai Keramik di Ruang Eksterior
Lantai keramik untuk eksterior sebaiknya tahan terhadap terpaan cuaca, memiliki daya serap air yang lebih rendah dan pada umumnya permukaan berglasur.
Sementara itu, untuk area yang licin seperti kamar mandi, garasi atau dapur sebaiknya menggunakan tekstur kasar dan tidak glossy agar tidak mudah terpeleset.

● Lantai Keramik Pada Area Publik
Untuk area publik, lantai keramik yang digunakan sebaiknya tahan abrasi maupun noda mengingat area ini menjadi tempat yang sering dilewati.

Perhatikan kualitas glasurnya, karena bila kualitas glasur rendah kilapnya akan hilang dengan cepat. Bila menggunakan lantai yang berglossy atau semi glossy noda pun mudah dihilangkan.

● Lantai Keramik pada Interior Rumah
Pemasangan keramik lantai di ruang interior rumah kediaman tidak membutuhkan jenis keramik dengan kekuatan yang superior. Sebab beban yang diterima lantai juga tidak terlalu berat dan tingkat mobilitas penghuninya tidak terlalu padat. Hanya pada tempat-tempat tertentu mungkin yang perlu diperhatikan khusus, seperti di sekitar pintu, di tangga, di dapur dan kamar mandi.
Langkah Mudah Memilih Keramik

Ada beberapa tips mudah dan praktis yang bisa Anda pakai jika Anda hendak memperindah lantai dan dinding ruangan atau kamar di rumah dengan keramik.

Berikut langkah-langkahnya :
● Tentukan terlebih dulu tampilan ruangan yang diinginkan, formal atau kasual.
Jika Anda menyukai tampilan formal, fokuskan perhatian Anda pada tipe marbie atau glossy. Jika Anda lebih memilih kasual, maka keramik bertekstur atau tampilan batuan akan lebih sesuai.

● Tetapkan pola pemasangan keramik
Keramik dapat dipasang secara bersisian, yaitu pemasangan lurus, atau dari titik ke titik yang disebut diamond atau pola 45º. Pilihan-pilihan tersebut merupakan selera atau kesukaan masing-masing orang, namun secara umum, untuk pola diamond lebih menarik jika dipasang pada ruangan yang lebih besar.

● Tentukan ukuran keramik untuk memaksimalkan eksposur ruangan
Ada beragam variasi ukuran keramik. Untuk ukuran keramik dinding yang umum di Indonesia adalah ukuran 15x15cm, 20x20cm, 20x25cm, 25x33cm, 25x33cm, 25x40cm, 33x60cm, serta ukuran terbaru 33x66cm. Sedangkan untuk ukuran keramik lantai adalah 20x20cm, 25x25cm, 30x30cm, 33x33cm, 40x40cm, 45x45cm, 50x50cm, dan 60x60cm.
Meski sekilas terlihat agak sulit untuk pertama memilih ukuran yang sesuai untuk ruangan Anda, namun sebenarnya ini langkah yang sederhana. Sebagai contoh, jika Anda hendak memasang keramik lantai untuk ruangan 9x9 meter, Anda sebaiknya memilih keramik ukuran 30x30cm atau 33x33cm. Menggunakan ukuran yang lebih besar untuk ruangan tersebut, maka akan menimbulkan kesan keramik lantai menjadi terlalu dominasi.
********************************************************************************

Tips & Trik Memasang Keramik

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika akan membeli ubin keramik, yang pertama harus dilakukan adalah menghitung secara akurat berapa ubin keramik yang dibutuhkan. Jika diperlukan buatlah gambar desain untuk membantu menghitung secara detail. Datangilah sebanyak-banyaknya toko/outlet yang memiliki display atau katalog produk, karena tidak semua toko/outlet mempunyai katalog secara lengkap. Tujuannya adalah memilih motif yang cocok dan sesuai dengan yang diinginkan.
Di dalam membeli produk keramik lebihkan jumlah yang dibeli (biasanya sekitar 5%). Kelebihan tersebut sebagai cadangan apabila selama proses pemasangan ada ubin yang rusak dan juga sebagai cadangan apabila ada kerusakan di kemudian hari. Karena terkadang untuk jenis atau motif tertentu stoknya terbatas. Pada waktu penerimaan barang, pastikan ubin keramik yang Anda beli memiliki kode ukuran dan nuansa warna (tonality) yang sama. Hal ini untuk memastikan Anda mendapatkan ubin yang relatif seragam.
Pemilihan tipe-tipe keramik (berdasarkan karakteristik tempat di mana keramik akan dipasang) itu sangat penting sekali diperhatikan pemilihan tipe-tipe ubin keramik dengan mempertimbangkan karakteristik tempat di mana ubin keramik akan dipasang. Sebab tidak ada satu jenis produk ubin keramik yang bisa diaplikasikan pada semua karakteristik tempat pemasangannya.
****************************************************************************

Tips Memasang Keramik Pada Ruangan Berbeda

Pada awal perkembangannya, pemasangan ubin keramik terbatas hanya pada kamar mandi dan kadang-kadang di teras. Namun pada saat ini pemasangannya sudah ditemukan hampir di setiap bagian ruangan. Berikut adalah tempat-tempat di mana Anda dapat memasang ubin keramik.
● Lantai
Ubin keramik pada lantai sudah sangat umum dipakai. Berbagai keistimewaan yang dimilikinya menunjang dalam pemasangan, antara lain kekuatan fisiknya, ketahanan warnanya, serta mudah dalam membersihkannya.
Pemasangan keramik lantai juga bisa untuk memunculkan kesan dekoratif. Tergantung jenis keramik lantai yang dipilih, Anda bisa memunculkan berbagai suasana dalam ruangan.

● Dinding
Pemakaian keramik dinding pada ruang tamu, ruang makan atau ruang kerja akan memberikan latar yang spesifik terhadap perabotan lainnya. Warna dan corak keramik dinding harus disesuaikan dengan warna dan corak lantai.

● Pintu Masuk/Keluar
Area di sekitar pintu masuk/keluar mendapatkan beban yang lebih berat daripada bagian rumah lainnya. Oleh karena itu jenis keramik lantai yang kuat, kompak dan tebal perlu dipertimbangkan. Agar mudah dibersihkan, mengingat kotoran dari luar rumah seringkali terbawa masuk, keramik lantai yang glossy atau semi glossy bisa menjadi pilihan.

● Tangga dan Anak Tangga
Anak tangga seringkali merupakan bagian bangunan yang paling cepat mengalami kerusakan, karena lebarnya yang relatif sempit dan dipakai relatif sering. Pemasangan keramik pada anak tangga akan memperpanjang usianya.
Untuk keramik lantai pada anak tangga disarankan pemilihan keramik yang tidak licin, untuk itu motif-motif keramik dengan relief/tekstur dipermukaannya bisa menjadi pilihan. Atau dapat dipilih juga aksesoris keramik lantai yang memang khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama bullnose dan stepnose. Pada permukaannua terdapat granila-granula yang menimbulkan efek anti-slip.

● Dapur
Permukaan keramik tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api). Sehingga pemasangan keramik di ruang masak dan tempat kompor tidaklah menjadi masalah. Selain itu pemasangan keramik di ruang dapur dapat menghilangkan suasana yang terkesan suram dan usang.
Ruang dapur selain menggunakan keramik lantai biasanya juga menggunakan keramik dinding. Pada ruang ini dibutuhkan keramik lantai yang resistan terhadap bahan-bahan (cairan) pewarna, minyak, dan lemak. Sehingga ceceran bahan-bahan untuk memasak yang jatuh ke lantai mudah dibersihkan dan tidak merusak keramik lantai. Untuk keramik dindingnya disarankan yang berglasur dan glossy yang memiliki resistensi tinggi terhadap suhu tinggi, percikan lemak, asam dan basa.

● Kamar Mandi
Pemakaian ubin keramik pada kamar mandi sangat membantu menjaga kebersihan kamar mandi tersebut. Hal ini karena sifat keramik yang permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah sekali pemeliharaan dan cara membersihkannya.
Keramik lantai pada kamar mandi biasanya berukuran kecil dan berwarna terang. Hal tersebut untuk memunculkan kesan lapang pada kamar mandi yang umumnya tidak terlalu luas. Jenis keramik yang dipilih adalah keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan. Keramik dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenisnya adalah keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan.

● Tungku Perapian
Pada rumah-rumah yang terdapat perapian, pemasangan keramik sudah lazim digunakan karena keramik diproses dengan pembakaran suhu tinggi, maka panasnya api di perapian tidak merusak keramik. Di sisi lain karena keramik tidak terbakar api, maka bahaya kebakaran bisa diminimalkan.
*************************************************************************************

Mengatur Luas Ruang dengan Keramik Lantai

Banyak tujuan pemasangan keramik lantai, antara lain menambah kekuatan lantai, mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan (lantai). Selain fungsi-fungsi tersebut, efek pemasangan keramik lantai ternyata juga bisa menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih.
Warna keramik, corak/motif, dan desain pemasangan dapat digunakan untuk menghasilkan atau mengatur penampakan luas ruang. Berikut beberapa kiat tentang hal tersebut :
● Pemasangan keramik dengan pola memanjang, atau dengan memasang motif dominan secara memanjang, akan menghasilkan kesan kedalaman ruang. Dengan kata lain ruangan akan terlihat lebih panjang dari aslinya.

● Pemasangan keramik dengan pola melebar/menyamping, atau dengan memasang motif dominan secara menyamping, akan menghasilkan kesan lebar pada ruangan.

● Pemasangan keramik dengan motif/warna sejenis untuk semua ruangan akan menghasilkan kesan kesatuan ruang. Cara pemasangan ini juga akan memberikan kesan luas. Sebaliknya pemasangan keramik dengan beda motif/warna akan membagi ruangan.

● Pemasangan keramik dengan motif tercampur juga akan memberikan kesan sempit pada ruangan.

● Keramik dengan ukuran kecil akan memberikan kesan menambah luas ruangan, sebaliknya keramik ukuran besar akan memberikan kesan mengurangi luas ruangan.

● Keramik dengan warna tua atau gelap juga memberi kesan mengurangi luas ruangan, sebaliknya keramik dengan warna terang atau muda akan memberikan kesan lapang.

● Penempatan perabot rumah hendaknya juga disesuaikan dengan pola pemasangan keramik lantainya.
************************************************************************************
Teknik Dasar Pembuatan Bentuk-Bentuk Ubin

● Membuat Ubin Pembatas Pinggir
Pada pemasangan keramik lantai kadang-kadang kita mengalami kesulitan pada pertemuan antara lantai dengan dinding. Untuk bidang pertemuan yang rata, tidak membentuk lekukan atau sudut tertentu, kita tidak mengalami banyak kesulitan. Mungkin kita hanya tinggal memotong ubin sesuai dengan lebar sisa yang belum terpasang keramik. Apabila bentuk dinding tersebut tidak rata, berbentuk lekukan, atau membentuk sudut tertentu, maka diperlukan peralatan khusus dan juga teknik-teknik tertentu untuk melakukan pemasangan.

● Membuat Bentuk Tidak Beraturan
Untuk membuat ubin dengan potongan sesuai bentuk batas/dinding yang tidak beraturan, gunakan alat standar (contour gauge). Kemudian setelah kita peroleh bentuk reliefnya, gambarkan bentuk tersebut ke permukaan ubin dan kemudian ubin dipotong sesuai bentuk tersebut.

● Membuat Bentuk Ubin Dengan Sudut Tertentu
Untuk membentuk ubin dengan sudut tertentu (tidak 90o), bisa dilakukan dengan bantuan T-bevel. Selaraskan besar sudut pada batas/dinding dengan T-bevel kemudian gambarkan besar sudut tersebut pada ubin. Kemudian ubin bisa dipotong sesuai gambar.
*********************************************************************************

Cara - Cara Memotong Ubin Keramik
Pemotongan ubin sering kali dilakukan, selain untuk mendapatkan bentuk sesuai desain juga dilakukan untuk memudahkan pemasangan, sehubungan dengan adanya sambungan ubin, pertemuan dengan dinding, anak tangga, dan sebagainya.
▪ Memotong lurus
Untuk memotong ubin dengan potongan lurus, kita membutuhkan alat pemotong keramik. Bisa juga digunakan penggaris lurus dan pisau pemotong kaca.

▪ Membuat lubang di tengah ubin
Untuk melubangi ubin, pertama yang dilakukan adalah menggunakan mesin bor (gurdi tukang). Lubangi bagian yang diinginkan, kemudian misalkan kita ingin membuat bentuk lubang dengan desain tertentu kita bisa menggunakan gergaji besi/logam. Kemudian potong sesuai bentuk yang diinginkan.

▪ Membuat bentuk dengan potongan-potongan kecil
Untuk membuat bentuk dengan potongan-potongan kecil bisa digunakan gegep (kakaktua). Caranya dengan pertama-tama membuat pola pada permukaan ubin. Kemudian dengan gegep, sedikit-sedikit dipotong mengikuti pola. Potongannya harus sedikit-sedikit sebab kalau langsung dipotong besar, biasanya akan menyebabkan gompel atau potongan yang keluar dari pola yang diinginkan dan atau tidak hasil potongannya tidak halus.
********************************************************************************

Tahap-Tahap yang Harus dikerjakan Sebelum dan Sesudah Pemasangan

Ada beberapa tahap yang harus dikerjakan sebelum dan sesudah pemasangan, yakni :
1. Rendam keramik di air. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel.
2. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik tidak saling bertubrukan.
3. Oleskan air semen. Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
4. Bersihkan dari kerikil. Adukan dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
5. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena ia akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.
6. Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga. Biarkan ia selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap.
7. Jangan diinjak-injak. Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang selama 2-3 hari. Keramik akan ambles karena adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
8. Periksa kembali. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya.
*********************************************************************************

Contoh Keramik Untuk Kamar Mandi

Desain dan pilihan model keramik untuk kamar mandi sebaiknya dibedakan dengan model dan desain keramik untuk bagian ruangan lain di rumah anda.
Untuk lantai misalnya, kondisi kamar mandi yang selalu basah setiap hari membutuhkan keramik yang memiliki permukaan sedikit kasar untuk mencegah penghuni rumah terpeleset jatuh karena licinnya permukaan lantai oleh guyuran air.
Yang pasti, bahan keramik untuk lantai dan dinding kamar mandi harus benar-benar kedap air. Pilihlah keramik jenis porselen (ceramic tile).
Sebaiknya sesuaikan warna keramik kamar mandi dengan warna saniter. Warna-warna ceria namun tetap lembut seperti hijau muda, biru muda, pink sangat disarankan untuk menghadirkan nuansa segar di kamar mandi.
Untuk ukuran keramik kamar mandi, Anda juga bisa pilih mulai ukuran persegi panjang, model persegi lima, motif acak dan sebagainya. Jika ruangan kamar mandi Anda cukup luas, Anda boleh bermain dengan keramik ukuran besar.
Termasuk untuk keramik dinding kamar mandi. Semakin besar ukuran keramik yang Anda pilih, kesan mewah semakin terpancar.
Sebaliknya, jika kamar mandi Anda cukup sempit, idealnya keramik yang dipasang untuk lantai dan dinding juga tidak perlu yang berukuran besar.
Di pasar, tersedia keramik dengan berbagai ukuran. Mulai dari 5x5 cm untuk variasi keramik utama, sampai ukuran 40x40 cm.
Begitu juga motifnya. Yang paling populer adalah motif bunga dan motif kotak-kotak. Tapi Anda bisa improvisasi dengan memilih motif taman, binatang, kehidupan laut atau lain sebagainya. Jangan segan, konsultasikan dengan pengelola toko bangunan tempat Anda membeli keramik atau berdiskusi dengan arsitek, jika Anda menggunakan jasa arsitek untuk mendesain kamar mandi.
Perlu di perhatikan, ketinggian dinding yang dilapisi keramik harus cukup bisa menutup terpaan air saat kita mandi. Terlebih jika kamar mandi kita menggunakan model bak mandi dengan gayung. Biasanya, terpaan air yang mengenai dinding kamar mandi bisa ke mana-mana dan cukup tinggi. Karena itu, sebaikya tinggi ideal untuk keramik yang Anda pasang untuk dinding adalah sekitar 1,8 meter sampai dengan 2 meter atau batas setinggi orang dewasa.

*************************************************************************************

Tentang Penulis

Rina Hoyyaroh adalah seorang mahasiswi semester empat, jurusan penyiaran di sebuah Perguruan Tinggi swasta di Bandung. Wanita berusia 19 tahun ini lahir di Bandung, tepatnya pada tanggal 27 Mei 1988.
Wanita yang akrab disapa Riri ini sangat hobi mendengarkan musik. Ia merupakan anak “bungsu” dari tiga bersaudara. “Keramikmu, Rumah Cantikmu” adalah buku ketiga yang ia buat.
Komunikasi dengan penulis dapat melaui www.halamanbacarina.blogspot.com atau E-mail cukupririsaja@yahoo.com

Senin, 23 Februari 2009

EVERYBODY LOVES SHERA




Isi Buku

Pertemuan Pertama 1
Seksi = Seksi 7
Dosaku Bertambah 13
Menjadi Lebih Baik 17
Sebuah Penghianatan Besar 19
Meneteskan Air Mata 23
Dilla… 26
Maafkan Aku 31
Tuhan Masih di Sampingku 41
Ardi Menghilang 44
Dijodohkan!! 47
Lima Laki-Laki Baru 50
Akhirnya Dia Kembali 57
Jumat, 24 Maret 2006 63
Kesetiaanku Sedang Diuji 67
Akhir Cerita Cinta 70



For My Inspiration
Udur Sang Problemo



Rasa sayang adalah pengorbanan dan ketulusan yang tak pernah bisa terbilang


r i n a h o y y a r o h

Pinkngua


Everybody Loves Shera
Rina Hoyyaroh
cukupririsaja@yahoo.com

Cetakan Pertama, Februari 2008
Cetakan Kedua, April 2008
Cetakan Ketiga, Mei 2008

Penyunting : Cukupririsaja
Perancang Sampul : Udur Problemo
Pemeriksa Aksara : Karima
Penata Aksara : Adiet Aries

Diterbitkan oleh Penerbit Pinkngua
Anggota SUAVE
(PT Pinkngua Pustaka)
Jln. Cijaura Hilir 13, Bandung 40287
Telp. (022) 7507782 begin_of_the_skype_highlighting              (022) 7507782      end_of_the_skype_highlighting – Fax. (022) 7507781
E-mail : pinkngua@yahoo.co.id


**************************************************************************


Perkenalan Pertama

Siang menuju sore itu aku merasakan lelah yang sangat luar biasa, karena aku baru saja mengalami satu kejadian yang tidak biasa aku alami. Sepeda motor yang biasa aku gunakan bersama Erik, mendadak mogok karena kehabisan bensin. Dan terpaksa kami berdua pun menuntun motor itu sampai ke tempat pengisian bensin. Selain tempatnya yang lumayan jauh, suasana matahari pada siang itu juga sangat tidak bersahabat.
“Makanya kalau mau pake motor itu cek dulu semuanya, masa sampai lupa kalau bensinnya abis!! Kamu seneng ya, aku menderita kaya gini??”
Erik kena semprotku.
“Udah jauh, panas lagi!! Pokoknya kamu harus tanggung jawab kalau aku sampai pingsan”, omelku.
“Iya, maafin aku ya??” jawab Erik.
“Kemaren aku lupa mengisi bensin, soalnya semalem motor aku ini dipinjem sama temen aku,” jawabnya menambahkan.
“Alahhh.. alesan!!!” aku menimpal.
Erik pun hanya tertegun, diam.
Selama perjalanan, aku tak henti-hentinya mengomel pada Erik. Sementara itu, Erik pun hanya diam mendengarkan omelanku. Sampai pada akhirnya, Erik berkata,
“Ya udah Sher, kamu pulang duluan aja.” ucapnya dengan nada lembut.
Aku pun langsung menoleh ke arahnya.
“Iya, biar aku sendiri aja!! Kamu nggak apa-apa kan pulang sendiri dan naik kendaraan umum??” tanyanya padaku.
Aku kaget, dan langsung diam. Aku menjadi merasa bersalah karena dari tadi aku hanya bisa mengomelinya.
“Maafin aku ya Rik??” jawabku pelan.
Dan Erik pun tersenyum sambil berkata,
“Iya... maafin aku juga ya.”
Setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh disertai teriknya matahari, akhirnya aku pun sampai rumah. Dan pada saat aku baru melangkahkan kakiku menuju lemari es untuk mengambil sebotol air minum, suara handphoneku berbunyi. Dan ketika aku lihat, ternyata ada pesan dari nomor yang tidak aku kenal. Ketika aku buka sms itu, ternyata isinya bertuliskan,
“Hi.. Shera ya?? Aku Ardi anak Fikom!! Boleh kenalan??”.
Sontak aku kaget, karena nomor handphone yang aku gunakan itu merupakan nomor handphone yang baru saja aku pakai. Ya... ketika siangnya aku pulang dari sekolah, aku mampir ke counter hp untuk membeli nomor kartu prabayar yang baru.
‘Lho.. ini siapa ya?? koq dia bisa tau nomor gue?? Nomor ini kan baru siang tadi gue pake!! Selain Dila, Erik, dan Boim, perasaan ga ada lagi deh orang yang tau nomor ini!! Terus ini siapa dong?? Lagian niy orang tau nomor gue dari mana ya??’
“Apa jangan-jangan, si Boim lagi ngerjain gue ya?!! Eh.. engga-engga, dia ga bakalan ngelakuin itu!! Lagian ngapain juga coba dia ngelakuin ini!! Ya terus klo gitu ini siapa dong??”. Semua pertanyaan itu timbul di benakku.
Heran dan sedikit penasaran mulai timbul di diriku. Aku benar-benar ingin tahu dari mana dia mendapatkan nomor teleponku ini. Rasanya aku ingin marah pada orang itu, karena sudah seenaknya memberikan nomor teleponku kepada orang lain tanpa seijinku. Sampai pada akhirnya aku memutuskan untuk menelepon orang itu. Tetapi semuanya lenyap begitu saja, ketika aku mendengar seseorang di telepon itu berkata,
“Ass.. hi shera ya? ..............................................”

‘Ya Tuhan Makhluk apa ini?? Dari apa Kau menciptakan makhluk seperti ini?? Mengapa suaranya bisa seseksi ini??’
‘Sudah 16 tahun aku hidup di bumi ini, tapi tak pernah sekalipun aku mendengar suara seperti ini!!’, tanyaku dalam hati.
Suara orang itu sudah membiusku.
Tujuanku untuk menanyakan dari siapa dia mendapatkan nomorku, kandas begitu saja. Sampai pada akhirnya kami berdua pun berkenalan lewat telepon. Kami saling bertanya mengenai identitas diri kami.
“Kul dimana Sher??” tanyanya padaku.
“Apa, kuliah?? Nggak, aku masih sekolah kali!!” jawabku singkat.
“Hah... sekolah?? Masa sih?? Koq bisa??” tanyanya heran.
Aku tersenyum merekah.
“Iya aku emang masih sekolah,” jawabku lembut.
“Ow... emang kamu ngambil jurusan apa Sher??” tanyanya lagi.
Ketika aku menjawab bahwa aku belum penjurusan karena aku masih duduk di kelas dua SMA, ia pun tambah kaget.
“Apa, masih kelas dua SMA??”
“Nggak-nggak itu nggak mungkin!! Kalaupun kamu masih SMA, itu pasti kelas tiga bukan kelas dua,” ucapnya yakin.
Ya... itu adalah sebagian dari percakapanku dengan laki-laki yang mempunyai suara seksi itu.
Setelah selesai aku menelepon orang itu, aku merasakan bahagia yang amat sangat luar biasa. Sehingga aku berubah menjadi sedikit aneh, dan tak jarang aku tersenyum-senyum sendiri. Aku senang karena untuk pertama kalinya ada orang yang mengira bahwa aku adalah seorang mahasiswa. Dan aku juga senang karena aku bisa mendengar suara semerdu dan seseksi seperti orang itu. Sepertinya aku jatuh cinta pada suara orang itu. Ya... aku memang sudah jatuh cinta pada suara orang itu. Dia adalah Ardi, mahasiswa semester tiga fakultas komunikasi di sebuah universitas negeri di Bandung.
Jika di dengar dari suaranya yang seksi, sepertinya postur tubuh Ardi tidak jauh berbeda dengan Erik. Berbadan tinggi tegap, berkulit putih, dan berambut plontos.
‘Ah... enggak-enggak, Ardi pasti lebih keren dari Erik.’ kataku menebak-nebak.
Wajahku sumringah.
‘Ardi kan anak kuliahan, sementara Erik masih sekolah, jadi Ardi pasti lebih tinggi dari pada Erik.’
‘Terus, rambut Ardi juga pasti ga bakalan sama plontos kaya Erik. Anak mahasiswa kan jarang yang rambutnya plontos.’
‘Iya... iya... rambut Ardi pasti sama kaya rambunya Boim, sedikit gondrong.’
‘Untuk kulitnya, kayanya kulit Erik lebih putih deh!! Mahasiswa kan sibuk, jadi dia pasti banyak berkeliaran, mungkin untuk mengerjakan tugas, atau bolak balik ke kampus, atau bisa jadi hanya main ke kosant temennya.’
‘Iya... kulitnya Ardi pasti sedikit lebih gelap dari Erik.’
‘Dan Ardi kanyanya seorang vokalis band deh. Suara dia kan seksi banget. Jadi sayang kalau dia cuma jadi seorang drummer kaya Erik.’
Aku terpana pada sesosok Ardi yang masih dalam khayalanku.
‘Terus hidungnya?? Wuih... hidung Ardi pasti mancung. Letak hidung sama mulut kan berdekatan, jadi klo mulutnya berkualitas, hidungnya pasti berkualitas juga,’ Kataku menebak ciri-ciri fisik Ardi.
‘Oia.. satu lagi, Ardi pasti orangnya pintar dan pandai berkomunikasi. Tadi waktu dia lagi ngomong, lancar banget soalnya.’
Kekagumanku pada Ardi yang masih dalam khalayan, semakin bertambah.
**********************************************************************************


Seksi = Seksi

Ketika aku selesai melaksanakan shalat maghrib, masih di hari yang sama suara handphoneku lagi-lagi berbunyi. Tetapi aku mengacuhkannya dan melanjutkan berdoa, karena aku yakin bahwa bunyi itu adalah bunyi sms dari Erik, laki-laki yang sudah hampir satu setengah tahun menjalin hubungan denganku. Erik merupakan siswa kelas dua SMA, di sebuah sekolah menengah atas swasta di Bandung. Aku sudah lama mengenal Erik, lebih dari enam tahun kira-kira.
Dulu kita berdua satu Sekolah Dasar (SD). Walaupun kami tidak pernah satu kelas, tapi kami saling kenal karena kelas kami memang berdekatan. Selain itu, aku merupakan wakil Ketua Kelas (KM), sehingga tidak sedikit orang yang mengenalku, termasuk Erik. Tetapi karena ayahnya harus pindah kerja ke luar kota, maka Erik pun harus meninggalkan Bandung dan melanjutkan sekolahnya di Bogor. Setelah Erik pindah ke Bogor, aku tidak pernah lagi bertemu dengannya, dan aku tidak tahu bagaimana keadaan dia di sana. Karena memang kita tidak terlalu dekat.
Entah karena Erik memang sudah menyimpan perasaan kepadaku semenjak SD, atau mungkin memang karena ia tidak kerasan tinggal di sana, Erik pun kembali ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya di sebuah SMA swasta. Di suatu acara reunian SD, kami berdua pun bertemu. Awalnya aku tidak mengenalinya, karena ia sudah berubah hampir 180º. Erik yang aku lihat di acara reunian, benar-benar bukan Erik yang dulu pernah aku kenal.
Erik yang dulu dikenal dengan sebutan “sirambut landak”, sekarang sudah berubah. Karena sekarang rambut landaknya itu sudah ia hilangkan, sehingga rambutnya menjadi plontos. Selain itu, sekarang ia juga tumbuh tinggi sehingga ia benar-benar sudah menjadi pria dewasa. Dadanya menjadi bidang. Ia tinggi tegap. Tetapi hanya satu dari seluruh fisiknya yang tidak berubah, yaitu kulit putihnya. Ya... kulit Erik tetap putih seperti dulu, tidak mengalami perubahan sedikit pun. Hampir sempurna.
“Hi... Sher apa kabar?? Masih inget sama aku??,” sapanya dengan ramah.
‘Ya Tuhan, ternyata ia masih ingat sama aku, padahal kita sudah tiga tahun tidak bertemu,’ kataku dalam hati.
Tapi walaupun begitu, aku harus jaga image.
“Emm... sorry, siapa ya??,” jawabku pelan.
“Aku Erik.”
“Kamu Shera kan??,” tanyanya lagi.
“Iya aku emang Shera, tapi aku ga inget kamu!!”
“Sorry.. ” jawabku berpura-pura.
“Iya deh... yang banyak fansnya!! Sampai lupa sama orang lama kaya aku,”
Erik tersenyum simpul
Aku sumringah.
“Ini aku, Erik SD lima yang tiga tahun lalu ninggalin Bandung dan pindah ke Bogor,” jawabnya meyakinkanku.
“Udah inget??” tanyanya lagi.
“Ow... iya-iya aku inget!!”
“Erik landak kan??” jawabku pasti.
Kami pun mengobrol dan bercanda seperti dulu yang sering kami berdua lakukan bersama teman-teman kami yang lain.
Setelah beberapa kali kami bertemu, kami pun saling menyatakan perasaan kami. Benar dugaanku dulu, bahwa ia menyimpan perasaan kepadaku, dan ia kembali ke Bandung hanya untuk aku. Sampai pada akhirnya kami membuat komitmen. Dan Erik memberikanku beberapa puisi yang sudah ia buat beberapa tahun lalu, ketika ia masih berada di Bogor.

Kau mungkin menghilang dari pandanganku
Tapi tidak dari hatiku
Aku mungkin tak berarti untukmu
Tapi engkau selalu jadi yang istimewa dalam hidupku..
Dan,
Seandainya Tuhan mengijinkan aku tuk bahagiakanmu
Akan aku lakukan dengan sepenuh hatiku..

Wahai hawa,
Kau sudah merampas jiwaku
Curi masa depanku!
Jarah harga diriku!
Rampok semua milikku!
Sita!
Kau sita semuanya!
Kapankah kau akan menjadi milikku??


Hampir satu setengah tahun berjalan, tidak pernah ada masalah berarti menimpa hubungan kami. Dia merupakan laki-laki yang baik, dan dia juga sangat menyayangiku. Dia tidak pernah berani marah kepadaku. Dan jika kami mengalami sedikit salah paham, orang yang selalu mengalah dan meminta maaf adalah dia, tak pernah sekalipun aku yang melakukannya. Tetapi, walaupun begitu aku juga menyayanginya. Hanya saja aku memang sedikit egois dan angkuh untuk mengakui kesalahanku jika memang aku melakukan kesalahan kepadanya. Erik sangat memanjakanku.
Selesai berdoa, aku pun langsung mengambil handphoneku untuk melihat sms yang dari tadi sudah masuk. Begitu kaget dan bahagianya aku, karena ternyata bunyi sms tadi bukanlah sms dari Erik, melainkan dari Ardi ‘si suara seksi itu’.
“Udah mandinya ya?!! Emm wangi banget dech! Shera gi ngapain jam segini??”
Di saat aku membaca sms itu, aku sangat bahagia. Dan langsung saja aku membalasnya. Beberapa menit kemudian ia pun membalasnya lagi.
“Ih Sher, lucu banget dech klo aku lagi pengen denger suara kamu lagi! Merdu banget dech!” jawabnya di sms.

‘Ya Tuhan apa aku tidak salah membaca??’
‘Apa ini benar-benar sms dari Ardi untukku??’
‘Apa dia tidak salah kirim sms?? Dia bilang suara aku merdu?? Dan dia juga pengen denger suara aku lagi!!’
‘Apa itu benar ya Tuhan?? Apa dia memang berkata serius?? Apa dia tidak sedang berkata bohong padaku?? Dia bilang suaraku merdu, padahal yang merdu itu kan suara dia!!’ tanyaku pada Tuhan dengan perasaan bahagia.
Aku pun langsung membalas smsnya lagi.
“Ya udah, klo pengen denger suara aku lagi, kamu nelepon aja ke nomor rumah aku,” jawabku di sms.
Dan ia pun menjawab “Iya, tapi aga malem dikit ya! Jadi shera jangan dulu bobo ya!!”
Malam itu aku benar-benar bahagia, karena orang yang aku anggap mempunyai suara seksi, ternyata ia mengatakan hal yang sama padaku. Dan nanti, kira-kira beberapa jam lagi, ia akan meneleponku. Aku sangat bahagia karena aku akan mendengarkan suara seksinya lagi.
************************************************************************************


Dosaku
Bertambah

Semenjak itu, hubungan pertemanan kami pun berlanjut. Ardi selalu mengirimkan sms kepadaku, walaupun hanya untuk mengingatkan aku sholat maghrib dan mengucapkan selamat malam.
“Sher kamu di mana sih, ko kamu enggak pernah nelepon aku lagi?!! Oh udah lupa ya...? eh take care n mimpi indah ya!!”
Sms itu Ardi kirimkan pada tanggal 20 september 2004, tepatnya jam sembilan malam atau dua hari setelah hari perkenalan kita. Semenjak kita kenal, tak pernah sehari pun ia absen mengirimkan smsnya ke handphoneku. Dan hampir setiap malam juga, Ardi selalu meneleponku. Lebih dari tujuh ribu rupiah ia habiskan setiap malamnya untuk meneleponku. Karena setiap kalinya ia meneleponku, tak pernah kurang dari setengah jam. Tapi terkadang jika ia kehabisan uang untuk pergi ke wartel, aku yang gantian meneleponnya.
Setiap malam suara telepon di rumahku selalu berdering. Erik dan Ardi adalah pelanggan setia yang selalu meneleponku tiap malam. Dengan seringnya kita berkomunikasi baik melalui sms ataupun melalui sambungan telepon, hubunganku dengan Ardi semakin dekat. Tak jarang kata “kangen” terucap dari mulut kami, baik secara verbal di telepon, maupun secara non verbal di sms.
Ardi merupakan laki-laki yang sangat perhatian, walaupun Erik lebih perhatian daripada Ardi. Tetapi aku lebih senang diperhatikan oleh Ardi jika dibandingkan oleh Erik. Hubungan kami benar-benar semakin dekat. Ardi sudah mulai memanggilku dengan sebutan sayang. Dan aku selalu bahagia setiap kali mendengarnya. Ardi benar-benar sudah membuat aku selalu bahagia. Dan dia tahu bagaimana cara membuat wanita bahagia. Ardi adalah pria idaman semua wanita.
“Shera sayang, ini nomor baru aku! Save ya! Met malem... bobonya jangan lupa berdoa dulu ya! Mizz u..”
Itu adalah sms pertama, di mana ia memanggilku dengan sebutan sayang. Dan sms itu ia kirimkan pada tanggal 24 september 2004 atau seminggu setelah kita kenal.
Ketika aku membaca sms itu, aku benar-benar sangat bahagia. Oleh karena itu aku tidak pernah menghapus sms itu dari handphoneku.
Ya, sms itu masih tersimpan baik di handphoneku.
Sampai pada suatu hari, ia bertanya padaku lewat sambungan telepon.
“Sher, aku mau nanya sama kamu, boleh??”
Dan aku pun menjawab boleh.
“Kamu sudah punya pacar??” tanya Ardi padaku.
Aku kaget dan bingung harus menjawab apa.
‘Ya Tuhan apa yang harus aku jawab??’
‘Kau tahu aku sudah mempunyai Erik, tapi hatiku sekarang sepertinya ada di Ardi.’
‘Apakah aku akan berdosa jika aku berbohong??’
‘Dan apakah hati Erik akan terluka jika aku bohongi, Tuhan??’
Aku semakin bingung.
‘Tapi sepertinya aku tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan ini. Ardi pasti akan menjauhiku jika ia tahu aku sudah mempunyai pacar.’
‘Maafkan aku Erik,’ ucapku dalam hati.
Dan akhirnya aku menjawab belum.
Aku sudah berbohong.
Dosaku semakin bertambah.
Dan aku telah melukai hati Erik.
Akhirnya hubungan aku dan Ardi pun semakin dekat. Ya walaupun tanpa ada pernyataan “Aku sayang kamu”, baik dari aku maupun dari Ardi. Tetapi walaupun begitu, aku tetap merasa bahagia. Dan aku yakin kalau Ardi merasakan apa yang aku rasakan juga. Ya, aku suka sama Ardi.
“Aduh... kamu sakit apa? Ah.. aku nggak mau makan sebelum kamu makan juga!!”
“Dan satu lagi Sher, temen kamu ga rese karena aku emang suka sama kamu!”
Itu adalah sms balasan dari Ardi, ketika teman-temanku mengetes respons dia dan berpura-pura bahwa aku sedang sakit. Sebenarnya bisa saja dia berbohong dengan mengatakan hal seperti itu agar aku menjadi semangat untuk cepat sembuh. Tetapi entah kenapa, aku selalu percaya dengan apa yang ia katakan. Mungkin aku benar-benar sudah jatuh cinta pada Ardi sehingga apapun yang ia katakan padaku, aku selalu mempercayainya. Dan Aku bahagia ketika mendengar bahwa Ardi suka sama aku.
Iya, aku sangat bahagia mendengarnya.
***********************************************************************************


Menjadi
Lebih Baik

Sebulan sudah hubungan kami berjalan. Hari demi hari kami lalui bersama, walaupun hanya melalui sms dan telepon. Karena sesungguhnya kami memang belum pernah bertemu sama sekali. Tetapi walaupun begitu, itu bukan suatu masalah besar bagiku, karena walaupun aku tidak tahu bagaimana fisik Ardi yang sesungguhnya, aku tetap menyayanginya. Ya, rasa sayang aku kepada Ardi sudah membuat aku gila.
Tetapi walaupun Ardi sudah membuat aku gila, ia juga sudah membawa perubahan pada diri aku. Aku merasakan perubahan drastis dalam hidupku. Ke arah yang positif tentunya. Aku menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup, khususnya sekolah. Aku menjadi rajin sekolah, dan jarang bolos lagi. Kebiasaan malasku untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sekolah, tidak pernah lagi terjadi. Itu semua berkat Ardi.
Selain itu, Ardi juga membuatku semakin dekat dengan Tuhan. Aku menjadi rajin sholat dan berdoa. Dan yang terpenting, kebiasaan jelekku yang sering membantah apa yang dikatakan orang tua, sudah jarang terjadi. Kehadiran Ardi benar-benar sudah membawa perubahan besar bagi hidupku. Aku menjadi Shera yang lebih baik. Aku beruntung bisa mengenal Ardi.
Sebelum Ardi masuk di kehidupanku, aku adalah Shera yang sedikit liar dan nakal. Mungkin karena aku “anak bungsu” dan sedikit dimanja oleh kedua orang tuaku, aku menjadi seenaknya dalam bersikap, sedikit angkuh, dan terkadang aku menjadi seorang yang sedikit pembangkang.
Aku juga mempunyai satu sifat jelek yang sebenarnya aku sendiri membencinya dan ingin sekali aku hilangkan dari diri aku. Pendendam. Aku sangat pendendam. Jika ada seseorang yang berbuat salah kepadaku atau seseorang itu telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanku, aku akan terus membenci orang itu. Sulit bagiku untuk memberikan maaf. Dan terkadang jika aku bisa memaafkan seseorang, maka belum tentu aku akan dan bisa melupakan kesalahan atau perbuatan orang itu yang sudah membuat aku marah. Forgive but not forget... sekali hatiku terluka, maka aku sulit untuk memafkan. Untuk siapa pun itu, termasuk untuk teman atau bahkan keluargaku sekalipun.
Ardi sudah membuatku menjadi Shera yang lebih baik.
************************************************************************************


Sebuah
Penghianatan Besar

Hampir dua bulan aku mengenal Ardi. Dan karena selama ini kita hanya berhubungan lewat telepon dan sms, akhirnya kami berdua sepakat untuk bertemu. Kami sudah menentukan hari dan tempat di mana kami akan bertemu.
“Sher, sorry ya kayanya kita ga jadi ketemuan hari ini!! Tadi aku di suruh ke kampus sama dosen aku!! Sorry ya sher?? Please kamu jangan marah ya!” ujar Ardi di telepon.
Sebenarnya aku kecewa dengan keputusan dia membatalkan rencana kita untuk bertemu, tetapi aku maklum, karena Ardi memang termasuk mahasiswa yang aktif di kampusnya.
Selain Ardi sudah membuatku menjadi Shera yang lebih baik, ardi juga sudah membuatku menjadi seorang pembohong kecil. Karena aku sudah membohongi hati Erik. Erik Putra Perdana, laki-laki yang amat sangat menyayangiku.
Siang itu, seperti biasa Erik sudah berada di depan gerbang sekolahku untuk mengantarkanku pulang ke rumah. Sebelum ia mengantarkan aku ke rumah, Erik mengajaku makan siang di luar.
“Sher, aku boleh nanya?” tanya Erik padaku.
Aku langsung menoleh ke arahnya, dan menganggukan kepalaku dengan memberikan sedikit senyuman pada Erik.
“Kenapa ya, ko sekarang aku ngerasa kamu jadi jauh sama aku??”
“Apa sekarang sudah ada laki-laki lain selain aku yang ada di kehidupan kamu??”
Aku diam tertegun.
Aku kaget mendengar pertanyaan itu. Karena sebelumnya aku tidak pernah berpikir bahwa Erik akan menaruh curiga kepadaku.
‘Ya Tuhan, apa aku harus mengatakan yang sebenarnya??’
‘Apa sekarang adalah waktunya untuk Erik tahu bahwa aku sudah menyayangi laki-laki lain selain dia??’
‘Sudah hampir dua bulan ini aku membohongi Erik. Dan apakah aku benar-benar harus mengatakannya sekarang??’
Aku tetap diam membisu.
‘Aku tidak mau melukai hati Erik, Tuhan. Dan aku juga tidak mau membuat Erik patah hati.’
‘Jika aku mengatakan yang sebenarnya, maka hati Erik akan benar-benar terluka. Dan hatinya akan hancur.’
‘Aku tidak mau semua itu terjadi Tuhan.’
‘Maafkan aku Rik, karena aku harus berbohong lagi,’ kataku dalam hati.
Dan setelah aku berdiam diri dengan dirundung semua pertanyaan yang ada di benakku, aku langsung mendekati Erik, menggenggam tangannya, dan menatap kedua matanya.
“Kamu jangan khawatir, karena sampai saat ini hanya kamu laki-laki yang aku sayang” jawabku.
“Kamu percaya kan sama aku??”
Aku meyakinkan Erik.
Erik mengangguk dan memberikan senyuman khasnya padaku.
Erik sumringah mendengar jawaban itu keluar dari mulutku.
‘Maafin aku Rik, aku ga mau ngehancurin hati kamu.’
‘Kamu terlalu baik untuk aku sakiti.’
‘Tuhan, semoga ini adalah keputusan yang terbaik buat Erik,’ ucapku dalam hati.
Erik pun menggenggam erat tanganku dan menatap kedua mataku dalam-dalam.
“Aku sayang banget sama kamu Sher, jangan pernah kamu tinggalin aku apapun itu alasannya,” pinta Erik padaku.
“Iya.. ” jawabku pelan.
Setelah kita berdua selesai makan, lalu kami bergegas untuk pulang. Erik mengantarkan aku pulang ke rumah. Dan akhirnya kami sudah sampai dan sudah berada di depan rumahku. Ketika aku sedang melepaskan helm yang melindungi kepalaku, Erik mendekatiku dan berbisik.
“Aku sayang kamu Sher!”
Romantis!!
Erik sangat romantis.
Aku hanya tersenyum simpul.
“Kamu hati-hati ya,” kataku pada Erik.
Erik pun pergi meninggalkan rumahku.
Aku bahagia mendengar kalimat “aku sayang kamu” yang di ucapkan Erik. Tapi aku akan lebih bahagia jika kalimat itu keluar dari mulut Ardi.
Aku menginginkan Ardi yang mengucapkan kalimat romantis itu.
***********************************************************************************


Meneteskan
Air Mata

Suasana malam itu sangat hening. Pukul sembilan tepatnya. Tidak sedikit pun terdengar suara orang yang berlalu lalang di luar kamarku, atau suara kucing yang sedang berkelahi, yang biasanya sangat menggangguku disetiap malam. Dan tidak biasanya pula, pada malam itu semua orang penghuni rumahku sudah tertidur juga. Sehingga dengan cepat dan mudahnya aku tertidur.
Aku pun tertidur dengan pulas, karena suasana pada malam itu benar-benar sangat mendukung. Tidak seperti malam sebelumnya, di mana pada saat itu hujan turun sangat deras. Sehingga suasananya begitu terasa sangat dingin. Suara petir menyambar tak henti-hentinya, dan disertai dengan kilatan-kilatan yang membuat bulu kudukku berdiri.
Tiba-tiba terdengar suara handphoneku berbunyi keras. Aku lupa untuk megecilkan bunyi ringtone dihandphoneku. Sehingga aku pun langsung terbangun. Lalu aku segera mengambil handphone, untuk membaca sms yang sudah membangunkan aku dari tidur nyenyakku itu.

Sebelum kau menutup mata menjelang tidur, ingatlah namaku...
Sebutlah aku di dalam doamu...
Sebelum kau terbuai di dalam mimpimu, ingatlah senyumku...
Agar aku dapat bersamamu di dalam mimpimu...
Karena aku ingin selalu bersamamu...
Aku sayang kamu Sher..

Aku terpana membaca sms itu.
Ternyata sms yang sudah membangunkan aku dari tidur nyenyakku adalah sms dari Erik. Erik mengirimkan puisi itu kepadaku. Hingga aku meneteskan air mata.
Aku menjadi ingat kejadian siang tadi, di mana aku sudah membohonginya lagi. Tapi semua itu aku lakukan untuk kebaikan Erik juga. Aku tidak mau menyakiti dan menghancurkan hatinya. Aku memang menyayangi Erik, tapi aku juga menyayangi Ardi. Bahkan lebih.
Setelah aku membaca sms itu, aku tidak bisa melanjutkan tidurku lagi. Sms dan kejadian tadi siang, sudah menjadikan masalah baru yang harus aku selesaikan. Semalaman aku berpikir dan mencari jalan keluar untuk kebaikan kami semua. Aku, Erik dan Ardi. Walaupun Ardi belum pernah mengatakan bahwa ia sayang padaku, tapi aku yakin jika perasaan dia sama seperti apa yang sedang aku rasakan. Sehingga aku tidak mau kehilangan Ardi, tapi aku juga tidak mau melukai perasaan Erik. Sudah satu setengah tahun aku menjalin hubungan dengan Erik. Dan ia pun sudah amat sangat menyayangiku.
**********************************************************************************


Dilla...

Pagi-pagi sekali aku sudah meninggalkan rumah, aku pergi ke sekolah dengan menggunakan angkutan umum. Dan sebelum aku berangkat ke sekolah, aku sengaja menghubungi Erik, agar ia tidak usah datang ke rumah untuk mengantarkan aku pergi sekolah.
“Kenapa Sher?? Koq tumben kamu nggak mau aku anter ke sekolah??”
“Kamu nggak lagi nyimpen rahasia kan dari aku??” tanya Erik dengan penuh heran.
Setelah aku meyakinkan Erik bahwa tidak ada sesuatu yang aku sembunyikan, dan tidak ada tujuan lain dari ketidakbiasaanku ini, akhirnya Erik mengijinkan aku untuk pergi ke sekolah seorang diri.
“Ya udah, tapi kamu hati-hati ya!! Makanya buat nanti-nanti, kalau ada PR kerjain dari kemarin-kemarin bukannya nyontek ke temen,” ujar Erik sedikit menceramahiku.
“Oia... Sher ntar pulangnya aku tetep jemput kamu ke sekolah ya!! Take care honey!! Luv you so..” ujar Erik di akhir pembicaraan.
Dan pagi ini, aku lagi-lagi sudah membohongi Erik. Untuk mengerjakan PR di sekolah, aku jadikan alasan mengapa aku berangkat pagi dan agar Erik mengijinkan aku untuk pergi ke sekolah sendiri.
Pagi itu Dilla sudah menungguku untuk mendengarkan ceritaku, dan untuk memberikan masukannya dalam masalah baruku itu. Karena semalam ketika aku tidak bisa melanjutkan tidurku, aku menguhubungi Dilla untuk menceritakan masalah yang sedang aku alami. Tetapi Dilla menyarankan agar besok pagi saja aku menceritakan masalahku itu.
“Ya ampunn Sher, low sadar nggak sih ini jam berapa??
“Besok aja deh ceritanya!! Sekarang gue masih ngantuk banget!!”
“Low nggak marah kan??”
“Besok gue janji gue akan dateng lebih pagi ke sekolah!!”
“Besok pagi gue tunggu low di sekolah!!ok...” Dilla membujuk.
Dan ternyata memang benar, Dilla sudah menungguku di kelas. Aku tidak mau menunggu waktu lebih lama lagi, karena waktu kami memang tidak banyak. Lima belas menit lagi lonceng sekolah akan segera berbunyi, yang menandakan kami harus masuk ke kelas.
Aku langsung menceritakan semua yang sedang aku alami pada Dilla. Dilla adalah teman baikku di sekolah. Kami merupakan teman satu kelas. Kelas dua titik tiga tepatnya (2.3). Ketika pertama kali aku melihat Dilla di kelas, aku memang sudah yakin bahwa dia akan menjadi teman baikku.
Dilla merupakan teman yang sangat baik. Dia mempunyai kepedulian besar terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk aku sebagai teman baiknya. Dilla selalu membantuku jika aku sedang memerlukan bantuan. Dan ia juga selalu siap mendengarkan semua ceritaku, jika aku sedang membutuhkan teman curhat. Dan terkadang, Dilla selalu membantuku mengerjakan tugas sekolah, dan mengisikan absen kehadiranku, jika penyakit malasku sedang kambuh. Karena kebetulan Dilla merupakan sekretaris di kelas kami.
Ketika Dilla mau memberikan pendapatnya, lonceng tanda masuk pun berbunyi.
“Huh... gimana siy niy lonceng, ko udah bunyi lagi??” ucapku kesal.
“Ya udah, ntar pas jam istirahat aja kita lanjutin lagi!!” timpal Dilla.
“Udah, yu kita masuk,” ujar Dilla menambahkan.
Ketika di dalam kelas, aku pun tidak dapat konsentrasi memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, karena aku sudah tidak sabar lagi untuk mendengar apa yang akan dikatakan Dilla.
‘Ya ampunn.. perasaan ini jam ga jalan-jalan deh!!’
‘Masa dari tadi jam segini mulu??’
‘Trus klo gitu, kapan istirahatnya dong?!!!’ omelku dalam hati.
Akhirnya lonceng jam istirahat pun berbunyi. Aku langsung berlari menuju tempat duduk Dilla.
“Terus gimana Dill kata kamu??” tanyaku memaksa.
Setelah Dilla memberikan komentarnya yang panjang lebar, akhirnya aku dapat menarik kesimpulan bahwa Dilla tidak setuju dengan apa yang sudah aku lakukan.
Dilla menginginkan aku untuk memilih salah satu. Ardi atau Erik.
“Tapi inget Sher, kamu jangan sampai salah memilih”
“Pikirin juga tentang hubungan kamu sama Erik yang udah berjalan lama!!”
Suasana semakin serius.
“Satu setengah tahun bukan waktu yang bentar lho Sher!”
“Jangan sampai kamu mengorbankan cinta yang udah lama dibangun untuk orang yang belum tentu sayang sama kamu!!”
“Aku lihat, Erik tuh bener-bener sayang sama kamu!!”
“Ya tapi semuanya balik lagi ke kamu. Semua keputusan ada di tangan kamu Sher. Aku Cuma ngasih masukan aja!!”
“Oia... tapi klo kamu lebih memilih Ardi, jangan sampai Erik tau!!”
“Karena itu akan lebih menyakitkan dia,” ujar Dilla mengingatkan aku.
**********************************************************************************


Maafkan Aku

Setelah aku mendengarkan masukan dari Dilla, aku rasa apa yang dia katakan memang ada benarnya juga. Satu setengah tahun bukan waktu yang sebentar, tapi lama. Dan Erik pun begitu sangat menyayangiku. Setiap kali di saat aku sedang membutuhkan seseorang, Erik pasti selalu ada untukku.
Tapi untuk sekarang orang yang aku sayangi itu adalah Ardi, bukan Erik. Aku selalu bahagia jika aku sedang ngobrol atau hanya smsan bersama Ardi. Bersama Ardi, aku mendapatkan sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya dari Erik.
Dan Ardi pun sudah membuat aku menjadi Shera yang baru. Shera yang lebih baik. Aku takut, aku takut jika aku melepasakan Ardi lalu aku akan kembali menjadi Shera yang dulu. Shera yang nakal, dan jauh dari kata penurut.
‘Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan??’
‘Benar apa kata temanku, kalau keadaan seperti ini tidak boleh terus-terusan dibiarkan!!’
‘Aku harus mengambil keputusan!!’
‘Tapi aku bingung!!’
‘Erik sangat baik dan sangat menyayangiku, tapi untuk saat ini hanyalah Ardi orang yang aku sayangi!!’
‘Dan aku juga takut jika aku melepaskan Ardi, aku akan kembali lagi menjadi Shera yang dulu!!’
‘Lalu siapa yang harus aku pilih, Tuhan??’ tanyaku dalam hati.
Setelah aku renungkan dalam-dalam, akhirnya aku mendapatkan jawabannya. Walaupun berat, tapi aku harus mengambil keputusan itu. Iya, aku harus tegas, aku tidak boleh melukai hati orang lebih dalam lagi. Apa lagi, orang itu sangat menyayangiku.
‘Aku harus mengatakannya!!’ aku berkata pada diriku sendiri.
Sangat meyakinkan.
Siang itu seperti biasa, Erik menjemputku ke Sekolah untuk mengantarkan aku pulang ke rumah. Aku pun mengajak Erik untuk pergi ke taman yang biasa kita kunjungi untuk mengatakan sesuatu.
“Gimana tadi kamu di sekolah??”
“Baik-baik aja??”
Aku berbasa-basi.
“Baik, kamu sendiri gimana sayang??” jawab Erik penuh semangat.
“Emm... sebenernya aku mau ngomong sesuatu sama kamu!!” aku memotong pembicaraan.
“Ada apa, ko serius banget kayanya??”
“Kamu baik-baik aja kan Sher??” Erik bertanya.
“Aku baik-baik aja, tapi kayanya hubungan kita yang nggak baik.”
Erik langsung menatapku.
“Maksud kamu??”
“Aku pengen kita putus,” kataku dengan berat hati.
Suasana semakin serius.
“Tapi kenapa?? Kenapa kamu tiba-tiba pengen kita udahan??”
“Apa aku sudah berbuat salah sama kamu??” Erik menyalahkan diri sendiri.
“Nggak, nggak sama sekali Rik!!”
“Kamu nggak pernah berbuat salah sama aku.”
“Hanya saja....”
“Aku bosan dengan hubungan kita yang begini-begini saja!!”
“Tapi Sher.....”
Aku pun langsung memotong pembicaraan Erik.
Sebenarnya ingin sekali aku mengatakan bahwa aku sudah menyayangi laki-laki lain, tapi aku tidak tega untuk menyakiti hati Erik lebih dalam lagi. Maka akhirnya aku gunakan kata “bosan “ sebagai alasan mengapa aku ingin mengakhiri hubungan ini.
Awalnya Erik marah dan bersikukuh tidak setuju dengan keputusanku itu tapi akhirnya Erik meluluh.
“Aku perlu memikirkannya lebih dalam lagi!!”
“Aku tidak bisa memberikan jawabannya sekarang.”
“Maafkan aku!!”
Erik sangat kecewa dengan keputusanku itu.
“Rik, kamu harus ingat kalau jodoh itu tidak akan ke mana.”
“Kalaupun kita memang berjodoh, kita pasti akan bersama lagi!” ucapku dengan nada lembut.
Aku mencoba menenangkan Erik.
Kami pergi meninggalkan taman itu, dan Erik pun mengantarkan aku pulang ke rumah. Tidak seperti biasanya, kali ini Erik langsung meninggalkan rumahku tanpa memberikan kalimat-kalimat romantisnya itu. Motor pun melaju dengan cepat.
Sesampainya di rumah, aku langsung memberitahu Dilla bahwa aku sudah mengambil keputusan dan sudah mengatakannya kepada Erik.

“Ya udah kalau itu keputusan kamu!”
“Semoga kamu tidak salah memilih ya Sher!”
“Ok... Goodluck ya dengan Ardinya!!” ujar Dilla singkat.
Sudah tiga hari ini Erik tidak ada kabar. Bahkan ia juga tidak mengantar dan menjemputku ke sekolah. Sebenarnya aku khawatir dan ingin tahu keadaan Erik sekarang, tetapi aku tidak mau menghubunginya karena aku takut aku hanya akan mengganggunya.
“Mungkin Erik lagi pengen sendiri dulu.”
“Dia sedang memikirkan, apa ia harus setuju atau tidak dengan kemauan kamu itu.”
Dilla menenangkan aku.
Sudah seminggu Erik benar-benar menghilang dariku. Tidak ada kabar sama sekali. Tapi memasuki hari kedelapan semenjak kejadian itu, akhirnya Erik menghubungiku.
“Besok pulang sekolah, aku tunggu kamu di taman tempat biasa kita bertemu! Erik...” ujarnya di sms.
Aku bahagia mendapat sms itu, karena itu menandakan bahwa keadaan Erik di sana baik-baik saja. Cemas dan gelisah. Itu adalah yang sedang aku rasakan, karena aku tidak tahu apa yang besok akan Erik katakan ke padaku. Tentunya di antara dua pilihan, setuju atau tidak setuju. Aku benar-benar sudah tidak sabar ingin mengetahui jawaban dari Erik.
Katika besoknya di sekolah, aku benar-benar tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Karena aku ingin secepatnya pulang dan langsung pergi ke taman untuk menemui Erik dan mendapatkan jawabannya. Setap saat aku melihat jam dinding di sekolahku.
‘Ya ampunn... jam satu ko lama banget seh!!’ gumamku dalam hati.
Dan akhirnya lonceng tanda pulang sekolah pun berbunyi. Aku sangat senang mendengarnya. Aku pun langsung meninggalkan kelas untuk pergi menuju taman menemui Erik.
Sesampainya aku di sana, Erik sudah ada menungguku. Dan sepertinya dia sudah datang dari tadi, karena aku lihat ada tiga teh botol kosong berada di sampingnya.
“Hi... Rik udah lama nunggu ya??”
“Sorry tadi aku kejebak macet soalnya!!”
Erik pun hanya memberikan senyumannya padaku.
Lalu aku duduk di sampingnya.
“Pa kabar Rik??” tanyaku.
Erik tetap diam.
“Kamu marah sama aku??” aku bertanya lagi.
“Aku sayang sama kamu Sher, jadi aku ga mungkin bisa marah sama kamu,” jawab Erik.
Aku terpana.
“Aku cuma lagi berpikir aja, mengapa sekarang semuanya bisa jadi kaya gini?? Padahal dua minggu yang lalu hubungan kita masih baik-baik aja. Dan kita masih bisa saling becanda!!”
Wajah Erik kaku.
Lalu Erik menatapku.
“Sher, apa kamu serius dengan ucapan kamu waktu itu??”
“Kamu menginginkan hubungan kita berakhir??”
Aku menunduk dan terdiam.
Aku tidak sanggup untuk berbicara sedikit pun, apa lagi untuk menatap wajah Erik. Aku tidak tega.
“Jika memang itu bisa membuat kamu bahagia, aku rela untuk melepaskan kamu Sher!!”
Erik meneteskan air mata.
“Jujur... sebenarnya ini adalah keputusan paling berat yang pernah aku ambil selama hidup aku!”
“Dan sejujurnya, aku... aku ga mau semua ini terjadi Sher!!”
“Setiap hari aku selalu berharap bahwa ini hanyalah sebuah mimpi!!”
“Tapi ternyata... ternyata ini adalah sebuah kenyataan yang harus aku jalani dan aku putuskan!!”
“Aku sayang banget sama kamu Sher, rasanya nggak mungkin banget kalau aku bisa ngelepasin kamu!”
Erik meneteskan air matanya lagi.
“Aku nggak mau ngelepasin kamu, karena aku masih ingin ngejagain kamu, aku masih pengen ngelindungin kamu dan aku juga masih ingin menyayangi kamu Sher!!”
Air mataku hampir tumpah.
Aku benar-benar tidak kuat untuk mendengarkan Erik berbicara lebih banyak lagi. Sekarang aku merasa bahwa aku adalah orang paling jahat di antara orang-orang yang jahat. Aku sudah melukai dan menghancurkan hati seseorang yang jelas-jelas orang itu sangat menyayangiku dengan tulus. Rasanya sekarang aku ingin berlari sejauh mungkin dan pergi meninggalkan taman ini.
“Tapi aku juga nggak mau egois. Aku nggak mau hanya karena untuk kepentingan aku sendiri, maka aku harus mengorbankan kebahagiaan seseorang. Apa lagi orang itu adalah orang yang amat sangat aku sayangi!”
“Orang itu adalah kamu Sher... kamu!!”
“Aku nggak mau kalau itu sampai terjadi.”
“Aku ingin melihat kamu bahagia.”
“Aku rela melepaskan kamu Sher, asalkan kamu bahagia! Walaupun ini sangat menyakitkan buat aku!!”
“Hanya untuk kamu aku rela tersakiti!!”
“Hanya untuk kamu Sher...”
“Maafkan aku jika selama ini aku banyak salah sama kamu.”
Erik beranjak dari tempat duduknya, dan berdiri di depan aku.
“Dan maafin aku juga, kalau selama ini kamu kurang mendapatkan kebahagiaan bersama aku!!”

Lalu Erik melangkahkan kakinya, dan pergi meninggalkan aku.
Beberapa saat setelah Erik pergi meninggalkan aku, aku pun berlari untuk mengejarnya.
Dan akhirnya aku menemukan Erik. Aku pun langsung memeluknya dari belakang. Erat, sangat erat. Dan Erik pun berbalik badan. Ia pun memelukku dengan erat. Ingin sekali aku mengatakan bahwa sebenarnya aku juga masih menyayanginya, walaupun kadarnya tidak sama seperti dulu, dan ingin sekali aku mengucapkan permohonan maaf padanya, tapi aku tidak sanggup. Aku benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Mulutku seolah-olah terkunci rapat, dan tidak bisa di buka.
Aku hanya bisa menangis, begitu pun dengan Erik. Kami berdua menangis tersedu. Dan kami berdua juga tidak bisa berkata apa-apa. Beberapa saat kemudian, Erik melepaskan pelukannya. Erik menatap mataku, lalu ia mencium keningku sambil berkata
“Maafin aku ya?”
“Aku sayang kamu!”
Erik pun pergi meninggalkan aku.
Jauh... jauh sekali. Sampai mataku tidak sanggup lagi untuk menjangkau keberadaannya. Erik telah meninggalkan aku atas permintaan aku sendiri.
Pelukan, ciuman di kening, dan kata-kata tadi, mungkin itu adalah yang diberikan Erik padaku untuk yang terakhir.
Maafkan aku Rik.
Maafkan aku...
Hanya itu yang ingin aku sampaikan kepadanya.
**********************************************************************************


Tuhan
Masih
di Sampingku

Hari ini adalah hari pertamaku tanpa Erik setelah lebih dari satu setengah tahun. Dan mulai dari hari ini juga aku harus membiasakan diri untuk bangun pagi tanpa dibangunkan oleh Erik, untuk pergi ke sekolah tanpa di antar dan di jemput, dan untuk makan dan tidur tanpa disuruh olehnya. Iya, karena mulai dari sekarang aku benar-benar harus hidup mandiri. Tanpa ketergantungan siapa pun, termasuk Erik.
Dan hari ini aku mengawalinya dengan pagi yang sangat tidak menyenangkan. Pagi ini aku bangun kesiangan. Dan oleh karena aku bangun siang, maka aku tidak masuk sekolah. Hari ini sepertinya Tuhan benar-benar sedang tidak berpihak ke padaku.
Tetapi semuanya berubah begitu saja, ketika sore hari handphoneku berbunyi yang menandakan ada sms masuk. Dan ketika aku lihat, ternyata itu adalah sms dari Ardi. Aku sudah tidak sabar untuk membacanya.
“Hai... Sher lagi ngapain?? Udah sholatnya? Ngomong-ngomong aku kangen banget neh sama kamu!”
Ketika aku membaca sms itu aku benar-benar senang sekali, dan aku menyesal karena tadi aku telah mengatakan bahwa hari ini Tuhan sedang tidak berpihak ke padaku. Karena ternyata Tuhan masih ada di samping aku. Dan sepertinya untuk malam ini aku bisa tertidur dengan nyenyak.
Pagi ini tidak seperti biasanya, di mana biasanya aku dibangunkan oleh Erik, maka pagi ini aku dibangunkan oleh Ardi.
“Met pagi Sher... bangun!! Sholat shubuh ya!! Awali pagi ini dengan berdoa, senyum n mentari seneng liat kamu! nice day Sher...”
Ya, itu adalah sms yang dikirimkan Ardi kepadaku untuk membangunkan dan menyuruhku sholat. Aku bahagia, aku benar-benar bahagia, karena untuk hari ini aku tidak akan merasakan bangun siang lagi seperti hari kemarin, dan aku pun bisa datang ke sekolah dengan tepat waktu.
Tetapi yang membuat aku lebih bahagia, yaitu karena orang yang membangunkan aku itu adalah Ardi, orang yang aku sayangi, dan orang yang sudah aku pilih sampai akhirnya aku harus mengorbankan Erik, seseorang yang amat sangat menyayangiku dan seseorang yang sudah menemaniku selama satu setengah tahun ini.
**********************************************************************************


Ardi menghilang

Dua bulan pertama kenal, hubunganku dengan Ardi berjalan dengan baik, malah sangat baik. Walaupun kami belum pernah bertemu juga, tetapi komunikasi kami tetap lancar. Selama tiga bulan itu, tidak kurang dari lima kali kami pernah membuat janji agar kami bisa bertemu, tetapi selalu saja gagal. Jika tidak dari Ardi, pasti dari aku yang membatalkannya. Mungkin Tuhan belum mengijinkan untuk kita bertemu.
Tetapi, ketika memasuki bulan ketiga, Ardi sudah jarang menghubungiku lagi. Sibuk dengan kegiatan di kampus menjadi alasan utamanya. Jangankan untuk meneleponku, hanya untuk mengirimkan sms saja Ardi sudah jarang. Aku pun tidak bisa berbuat apa-apa. Ingin sekali aku marah sama Ardi, tetapi aku tidak bisa, aku takut.
Ardi benar-benar sudah jarang menghubungiku. Jika aku sms dia untuk menanyakan kabar, ia jarang membalasnya. Dan jika aku menelepon, Ardi juga jarang mengangkatnya, dan sekalinya ia mengangkat teleponnya, nada bicara Ardi menjadi tinggi seolah-olah ia tidak suka aku meneleponnya.
Aku benar-benar tidak tahu mengapa Ardi menjadi seperti sekarang ini, rasanya Ardi yang sekarang bukanlah Ardi yang dulu aku kenal. Sebenarnya aku ingin sekali menanyakan alasan mengapa ia menjadi seperti sekarang ini, tetapi aku takut, aku takut kalau nanti Ardi marah dan pergi meninggalkan aku. Aku bingung menghadapi kenyataan seperti ini. Aku menyayangi Ardi, aku tidak mau jika aku harus kehilangan dia.
Dan akhirnya sesuatu yang aku takuti terjadi. Ardi benar-benar menghilang dariku. Ia tiba-tiba menghilang. Ardi tidak pernah sedikitpun menghubungiku, bahkan untuk memberi kabar sekalipun, ia tidak pernah.
‘Ya Tuhan... mengapa semua ini bisa terjadi?’
‘Mengapa Ardi benar-benar menghilang dari aku?’
‘Padahal kami berdua belum pernah bertemu sama sekali, mengapa Kau tega sekali melakukan ini padaku Tuhan??’
‘Bagaimana keadaan dia sekarang?’
‘Tuhan, sekarang aku benar-benar sangat merindukan Ardi!’
‘Lindungilah di mana pun ia berada Tuhan. Aku mohon!’
‘Aku tidak mau ada sesuatu terjadi kepadanya.’
Setiap malam aku selalu berdoa untuk Ardi.
Aku tidak pernah menyangka bahwa Ardi akan secepat ini pergi dari kehidupanku. Dan setiap malam aku selalu memikirkannya, dan tak jarang aku sampai meneteskan air mata. Aku benar-benar sangat merindukan Ardi
*******************************************************************************



Dijodohkan!!

Semenjak menghilangnya Ardi dari kehidupanku, aku hampir kembali lagi menjadi Shera yang dulu. Selain itu, aku juga hampir kehilangan semangat untuk melanjutkan hidupku. Sudah satu minggu aku tidak pergi ke sekolah. Hampir setiap hari aku selalu mengeluh dan menangis. Tetapi untungnya aku masih mempunyai seorang teman yang sangat peduli terhadap apa yang sedang aku alami, seperti Dilla.
Selain Dilla, aku juga masih mempunyai Iren dan Anti. Mereka berdua adalah sahabatku semenjak SMP. Dulu waktu SMP kami bertiga pernah satu kelas, dan kami sangat dekat. Kemana pun kami pergi, kami selalu bersama. Tetapi sayang ketika menginjak SMA kita sudah jarang lagi pergi bersama, karena kami bertiga melanjutkan ke SMA yang berbeda. Tetapi walaupun begitu, kami masih tetap bersahabat dan tak pernah putus komunikasi. Sehingga mereka berdua tahu ketika Ardi menghilang begitu saja dari kehidupanku.
Hampir setiap hari lren dan Anti datang mengunjungiku ke rumah. Dan terkadang mereka berdua juga menginap di rumahku. Karena mereka tahu, di saat-saat seperti sekarang ini, aku sangat membutuhkan kehadiran mereka untuk mengembalikan kepercayaan diriku yang sudah hilang semenjak kepergian Ardi. Setiap harinya mereka selalu menghiburku.
Dan akhirnya mereka berhasil mengembalikan kepercayaan diriku. Semangatku yang kemarin hampir hilang, sekarang sudah tumbuh lagi. Walaupun tidak seperti ketika Ardi masih di sampingku. Aku sudah bisa mulai tersenyum dan bercanda. Dan aku pun sudah bisa pergi ke sekolah lagi.
Ketika di sekolah, Dilla juga selalu memberikanku semangat. Dilla tak henti-hentinya memberiku semangat dan meyakinkanku bahwa kelak aku akan menemukan seseorang yang lebih baik dari Ardi. Mereka semua benar-benar baik kepadaku, mereka memang benar-benar sahabatku. Aku senang mempunyai sahabat seperti mereka.
Setelah Iren dan Anti tahu bahwa kepercayaan diriku yang kemarin sempat hilang dan sekarang sudah tumbuh lagi, mereka berdua pun mencoba menjodohkan aku dengan teman laki-laki mereka. Setiap harinya aku dipaksa untuk dikenalkan dengan teman laki-laki mereka, yang sudah mereka pilih.
Sebenarnya aku tidak mau mengikuti perjodohan ini, tetapi aku juga tidak mau mengecewakan Iren dan Anti yang sudah susah payah menyusun rencana agar aku bisa berkenalan dan bertemu dengan laki-laki yang sudah mereka pilih, maka akhirnya aku pun mengikuti perjodohan ini. Entah sudah berapa laki-laki yang mereka kenalkan kepadaku. Tetapi tetap saja aku tidak bisa. Dan aku sendiri juga tidak tahu mengapa tidak ada satu pun di antara mereka yang bisa menggantikan posisi Ardi di hatiku. Entah karena memang tidak ada yang cocok, atau entah karena aku memang belum bisa membuka hatiku untuk laki-laki lain, atau mungkin entah karena tidak ada satu pun di antara mereka yang mempunyai sifat dan suara seksi seperti Ardi.
Perjodohan itu pun gagal.
***********************************************************************************


Lima Laki-Laki
Baru

Setelah beberapa kali perjodohan yang dilakukan oleh teman-temanku gagal, lantas aku tidak memutuskan untuk tetap hidup sendiri tanpa mencari pengganti Ardi. Semua semangat dan nasihat teman-temanku aku terima dengan baik. Dan aku juga masih ingat dengan apa yang sudah dikatakan Dilla, bahwa kelak aku pasti akan menemukan laki-laki yang jauh lebih baik dari Ardi.
Setelah hampir satu bulan aku berkutat dengan kesedihan dan keterpurukanku atas menghilangnya Ardi dari kehidupanku, maka sekarang aku benar-benar sudah kembali semangat untuk tetap melanjutkan perjalanan hidupku yang sempat tertunda. Aku pun memulai pagi hari ini dengan senyuman. Dan Dilla pun senang melihat aku sudah kembali ceria seperti dulu lagi.
“Sher, perasaan hari ini kamu beda banget ya jika dibanding hari kemarin??” tanya Dilla ke padaku.
Aku pun tersenyum.
“Aku sudah sadar kalau ternyata semua kejadian itu bukanlah akhir dari segalanya!”
“Makasih ya Dill, kamu sudah ikut membantu aku untuk menyadarkannya?” jawabku.
“Jadi, jadi sekarang kamu bener udah lupa sama Ardi, Sher?” tanya Dilla penuh semangat.
Aku terdiam.
“Yah... sorry!”
“Aku salah ngomong ya?” Dilla menambahkan.
“Nggak, kamu nggak salah ngomong ko!!”
“Kamu tenang aja, aku baik-baik aja ko!! Ya Cuma untuk melupakan Ardi, aku belum bisa!”
“Jujur, sampai sekarang aku masih tetap sayang n masih mengharapkan dia, tapi sekarang aku juga lagi mencoba untuk melupakan dia ko!!”
Dilla sumringah.
“Iya nggak apa-apa ko Sher, aku ngerti!!”
“Kamu udah bisa bangkit n kembali bersemangat lagi aja aku udah seneng!”
“Ya udah, klo gitu sekarang kita ke kelas yu?!!” Dilla mengajakku.
Aku pun melanjutkan kembali hidupku dengan lebih bersemangat. Dan aku tetap melakukan kegiatan-kegiatan yang dulu selalu aku lakukan, yaitu seperti pergi ke sekolah, belajar, bermain, dan bermain. Iya, aku senang sekali pergi bermain. Dulu ketika aku masih berhubungan dengan Erik, aku selalu mengajaknya pergi ke mall atau ke tempat-tempat rekreasi. Dan setelah hubunganku dengan Erik berakhir, maka Dilla, Iren dan Anti lah yang menggantikannya.
Tetapi hari ini, aku ingin pergi sendiri. Maka aku pun pergi ke salah satu mall yang ada di kota ini seorang diri. Dan ketika aku sedang makan di sebuah restoran cepat saji di dalam mall ini, ternyata di sana ada seorang laki-laki yang memperhatikanku. Laki-laki itu duduk di meja yang berseberangan dengan mejaku. Setiap kali aku menoleh kepadanya, ia pun memberikan senyumannya kepadaku, dan terkadang melambaikan tangannya.
Aku tidak tahu apa maksud senyuman dan lambaian tangan laki-laki itu. Maka aku pun memutuskan untuk cepat pergi meninggalkan restoran itu. Dan sesuatu yang tidak aku sangka sebelumnya terjadi. Laki-laki itu mengikutiku.
“Hai... aku Rafless, boleh kenalan??”
“Sorry kalau kelakuan aku tadi sudah membuat kamu ketakutan.”
“Tapi aku benar-benar tidak mempunyai niat buruk sama kamu, aku hanya ingin berkenalan denganmu!!”
“Boleh??” tanyanya padaku.
Dan akhirnya kami berkenalan. Kami mengobrol banyak. Jika dilihat dari sikapnya, sepertinya Rafless anak yang baik dan penuh sopan santun. Ketika aku mengatakan aku mau pulang, Raffless pun menawarkan bantuan untuk mengantarkan aku pulang.
“Udah sore, kamu mau aku antarkan pulang??”
“Tapi aku cuma pake sepeda motor!!”
“Aku harap kamu mau dan nggak keberatan!” pintanya.
“Nggak-nggak, nggak usah. Makasih!!”
“Biar aku pulang sendiri aja!” jawabku dengan lembut.
“Kamu pasti malu ya, karena aku Cuma pake sepeda motor jelek??”
“Kamu apaan siy! Ya nggak lah, aku juga suka ko pake motor. Kenapa harus malu?!!”
“Lagian aku juga suka pake kendaraan umum!!” jawabku dengan nada tinggi.
“Ow... kalau gitu aku minta maaf, aku kira kamu termasuk tipe wanita yang malu jika dibonceng naik sepeda motor.”
“It’s ok nggak apa-apa,” jawabku singkat.
Akhirnya Rafless pun membiarkan aku untuk pulang sendiri. Dan sebelumnya, kami sempat bertukaran nomor handphone.
Hubungan pertemanan kami pun berlanjut. Kami berdua juga sering bertemu. Sampai pada akhirnya Rafless mengatakan bahwa ia menyukaiku. Dan aku pun menerima Rafless untuk menjadi kekasihku, dengan harapan bersama dia aku akan bisa melupakan Ardi. Tetapi ternyata aku tidak berhasil. Aku tetap menyayangi Ardi. Dan aku juga tidak dapat menyayangi Rafless.
Dan akhirnya aku memutuskan hubungan aku dengan Rafless. Aku tidak mau melanjutkan hubungan yang baru berjalan satu bulan ini, karena aku tidak mau menyakiti hati Rafless sama seperti aku menyakiti hati Erik. Aku takut, jika aku tetap melanjutkan hubungan ini, maka nanti perasaan Rafless kepadaku sudah jauh dan dalam.
Setelah Rafless, maka Bayu, Widi, Vicky, dan Deri juga pernah masuk di kehidupanku. Mereka adalah lima orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku, walaupun hubunganku dengan mereka hanya berlangsung sesaat. Iya, aku pernah menjalin hubungan dengan mereka semua. Sama seperti Rafless, aku pun menerima mereka menjadi pacarku karena aku berharap semoga bersama mereka aku bisa melupakan Ardi. Setiap aku menerima cinta mereka, aku selalu berdoa semoga mereka bisa menggantikan posisi Ardi di hatiku. Tetapi ternyata aku tidak bisa. Aku tetap menyayangi Ardi.
‘Ya Tuhan, Mengapa aku tidak bisa melupakan Ardi??’
‘Mengapa tidak ada seorang pun yang bisa menggantikan posisi Ardi di hatiku, Tuhan??’
‘Padahal selama ini aku sudah membuka hatiku untuk laki-laki lain, tetapi mengapa aku tetap tidak bisa??’
‘Semenjak Ardi menghilang dari kehidupanku, aku pernah menjalin hubungan dengan lima orang laki-laki, tetapi tetap saja tidak ada satu pun yang bisa menggantikan posisi Ardi di hatiku!’
‘Widy, yang mempunyai suara seksi seperti Ardi pun tetap tidak bisa!!’
‘Apakah rasa sayangku kepada Ardi selama ini terlalu berlebihan, Sehingga aku tidak bisa untuk melupakannya??’
‘Mengapa ya Tuhan?? Mengapa??’
‘Mengapa Engkau lakukan ini kepadaku??’
‘Aku tahu di setiap cobaan yang Engkau berikan kepada hambamu pasti ada tujuannya. Tetapi rencana seperti apa yang Engkau siapkan untukku, Tuhan??’ Tanyaku pada Tuhan.
Dan semenjak aku mengakhiri hubunganku dengan Deri, aku pun memutuskan untuk sementara aku ingin hidup sendiri dulu tanpa kekasih. Iya, untuk sementara ini aku ingin hidup tanpa seorang laki-laki di sampingku.
Aku ingin jomblo.
************************************************************************************


Akhirnya
Dia kembali

Semenjak aku memutuskan untuk hidup sementara tanpa seorang kekasih, handphoneku pun terkena dampaknya. Aku sudah jarang menggunakan handphone, karena memang tidak banyak lagi orang yang menghubungiku. Selain Dilla, Iren dan Anti, tidak ada orang lagi yang menghubungiku. Tetapi pada malam yang sunyi itu tiba-tiba suara handphoneku berbunyi, yang menandakan ada sms masuk.
‘Ini pasti sms dari Dilla, buat ngingetin biar besok aku nggak lupa pake rok n seragam sekolah yang gede. Besok kan hari senin, jadi pasti ada razia,’ ujarku dalam hati.
Tetapi alangkah kagetnya aku ketika aku membaca sms itu.

“Met malem Sher... jangan lupa berdoa dulu dan maafin Aku kalau selama ini aku nggak ngasih kabar sama kamu!!”

Dan ternyata itu adalah sms dari Ardi. Iya, itu adalah sms dari orang yang sudah beberapa bulan ini menghilang. Sms itu benar-benar dari Ardi. Ia mengirimkan sms itu pada tanggal 25 April 2005 tepatnya pukul 09.14 malam.
‘Terimakasih Tuhan, Engkau telah mengembalikan Ardi kepadaku.’
‘Malam ini aku benar-benar bahagia, aku sangat bahagia Tuhan. Terimakasih Tuhan, ini semua berkatmu,’ kataku pada Tuhan.
Karena terlalu bahagianya aku, malam itu aku sampai meneteskan air mata. Aku pun sudah tidak sabar lagi untuk memberitahu sahabat-sahabatku tentang kabar gembira ini. Ketika aku mau menelepon Dilla, Iren, dan Anti, aku berpikir lagi bahwa kabar baik seperti ini lebih baik disampaikan secara langsung. Dan aku pun sudah tidak sabar menanti hari esok, untuk menyampaikan kabar gembira ini kepada mereka.
Hari yang kunanti dari semalaman itu pun akhirnya tiba. Aku bangun pagi, dan aku langsung pergi ke sekolah. Ketika aku sudah sampai di sekolah, aku berlari menuju kelas untuk mencari Dilla. Setelah aku menemukan Dilla, aku pun langsung memberitahu Dilla tentang sudah kembalinya Ardi yang sudah membuat aku sangat bahagia.
“Ya udah, kalau begitu selamat ya Sher!”
“Aku ikut senang jika kamu bahagia!!” ujar Dilla.
Aku sedikit kecewa, karena ekspresi Dilla jauh dari yang aku harapkan. Sepertinya Dilla tidak terlalu bahagia mendengar berita ini. Setelah aku memberitahu Dilla, maka aku pun sudah tidak sabar untuk memberitahu kedua sahabatku yang lain, yaitu Iren dan Anti.
Akhirnya lonceng sekolah tanda pulang pun berbunyi. Secepatnya aku meninggalkan kelas untuk pulang ke rumah, karena Iren dan Anti pasti sudah menungguku di rumah. Waktu tadi aku masih di kelas, aku menelepon Iren dan Anti untuk menyuruh mereka ke rumah karena ada kabar gembira yang akan aku sampaikan kepada mereka. Sesampainya aku di rumah, ternyata benar, Iren dan Anti sudah menungguku.
“Kabar gembira apa seh non, yang mau kamu sampaikan sama kita?? Sampai-sampai kita wajib ke rumah kamu siang ini juga.”
“Kamu menang undian ya Sher?” tanya Iren
Aku menggeleng.
“Punya pacar baru??”
Aku tetap menggeleng.
“Kamu mau liburan ke luar kota??”
“Atau... kamu mau neraktir kita makan terus ke salon??” tanya Anti.
“Bukan..!!!” jawabku singkat
Aku tersenyum bahagia.
Iren dan Anti menatapku dengan penuh keheranan.
“Terus apa dong???” tanya Anti penuh penasaran.
“Ardi udah kembali” jawabku singkat.
Aku sumringah.
Iren dan Anti saling bertatapan.
“Maksud kamu Sher??” tanya Iren.
“Iya, semalam Ardi sms aku, Niy smsnya.”
Aku memberikan handphoneku dan menunjukan sms yang Ardi kirimkan semalam.
“Ya ampun... Sher, aku kira ada kabar baik apaan!!” ucap Iren penuh kecewa.
Parah, ekspresi Iren dan Anti lebih parah dari ekspresi Dilla saat mendengar berita ini. Malah, Iren dan Anti kelihatan sedikit kecewa dengan apa yang sudah aku sampaikan kepada mereka. Mereka terlihat tidak suka mendengar kabar ini.
Dan ternyata dugaanku benar. Iren dan Anti tidak suka dengan berita yang barusan sudah aku sampaikan. Dan parahnya lagi, mereka menganggap bahwa ini bukanlah kabar gembira melainkan kabar buruk untukku. Mereka menilai bahwa Ardi tidak pantas untukku. Oleh karena itu mereka beranggapan bahwa dengan kembalinya Ardi di kehidupanku, maka itu akan membawa kesedihan dan kesengsaraan untukku. Iren dan Anti tidak menyukai Ardi kembali lagi di kehidupanku. Dan mereka juga berharap agar aku tidak menyukai Ardi lagi.
“Sher, buat apa seh kamu masih ngeharepin dia lagi?!!”
“Dia itu udah membuat satu kesalahan besar Sher, dia udah ngilang gitu aja tanpa kabar sedikit pun, dan itu udah membuat kamu sangat sengsara!!”
“Masa sih kamu masih mau baik-baikin dia. Harusnya kamu tuh marah sama dia, bukannya malah seneng kaya gini!” Iren menceramahiku.
“Kamu harusnya sadar Sher, kalau kamu itu terlalu berharga buat laki-laki seperti dia!!”
“Tapi aku masih sayang sama Ardi, Ren!” jawabku.
“Sher kenapa harus Ardi? Kenapa nggak laki-laki lain aja? Kamu pasti akan mendapatkan laki-laki yang kamu inginkan.”
“Ardi sangat nggak pantes buat kamu Sher!!”
Aku diam tertegun.
“Lagian kamu juga nggak tau kan gimana dia yang sebenarnya? Kalau ternyata Ardi berbeda dengan yang selama ini kamu bayangin gimana, kamu masih akan tetap sayang sama dia?!!”
Iren dan anti terlihat kesal.
“Aku nggak tau, tapi yang jelas sekarang ini aku sangat bahagia dengan sudah kembalinya ia di kehidupanku.” Jawabku.
“Kamu benar bahagia Sher?”
Aku mengangguk.
“Ya udah kalau emang itu udah jadi keputusan kamu Sher. Kita berdua cuma bisa berharap semoga keputusan kamu ini adalah yang terbaik buat kamu.”
“Kami berdua ikut seneng kalau kamu seneng Sher.”
Aku senang karena akhirnya Iren dan Anti setuju jika aku memperjuangkan kembali cintaku pada Ardi yang dulu sempat tertunda. Mereka mendukungku/
*******************************************************************************


Jumat,
24 Maret 2006

Setelah Ardi kembali, maka hubungan kami pun kembali baik seperti semula. Walaupun sekarang Ardi sudah jarang meneleponku. Tetapi setidaknya aku sudah cukup senang, walaupun kami hanya berhubungan lewat sms. Karena sampai saat ini kami memang tetap belum pernah bertemu.
Akhirnya pernyataan kata sayang yang dari dulu aku harapkan dari Ardi, aku dapatkan juga. Tepatnya pada tanggal 2 November 2005, yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri.
“Aku juga minta maaf sama kamu Sher! Malahan aku yang sering bikin kamu kesel. Sekali lagi aku mau mengantarkan rasa sayang aku buat kamu! minal aidzin walfaidzin ya sher!”
Aku bahagia, aku sangat bahagia mendengarnya. Akhirnya Ardi mengatakan hal itu.
Setelah satu tahun lebih, akhirnya aku mengetahui bahwa Boim lah orang yang dulu memberikan nomor handphoneku kepada Ardi. Boim adalah pacar temanku. Aku menjadi akrab dengan Boim, karena aku adalah tempat “curhat” nya ketika ia masih menjalin hubungan dengan temanku. Boim merupakan mahasiswa jurusan Broadcast di sebuah universitas negeri di Bandung. Ketika dulu Ardi semester tiga, Boim masih semester satu. Mereka tinggal dalam satu tempat kost yang sama, oleh karena itu mereka bisa saling mengenal.
Ketika aku tahu bahwa Ardi ternyata mengenal Boim, aku pun langsung menghubungi Boim untuk menanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan Ardi. Boim tidak mengetahui kalau semenjak perkenalan pertama kami dulu masih berlanjut sampai sekarang ini. Tetapi aku juga tidak ingin memberitahu tentang hal ini, karena aku malu jika Boim mengetahui keadaan yang sebenarnya, bahwa aku dan Ardi belum pernah bertemu sekalipun.
Setelah aku bertanya banyak tentang Ardi kepada Boim, maka aku meminta Boim untuk mengirimkan foto-foto Ardi yang ia miliki. Dan akhirnya Boim mengabulkan permintaanku. Ia mengirimkan foto-foto Ardi melalui pos. Aku juga tidak lupa meminta Boim untuk merahasiakan semua ini dari Ardi.
Siang itu ketika aku baru pulang dari sekolah, aku menemukan sebuah amplop berada di meja belajarku. Tidak terlintas sedikitpun di pikiranku bahwa isi dari amplop itu adalah foto-foto Ardi, karena aku benar-benar tidak ingat bahwa Boim akan mengirimkan foto-foto Ardi lewat pos.
‘Ya Tuhan, apa benar ini adalah Ardi??’ tanyaku pada Tuhan.
Beberapa menit kemudian handphoneku pun berbunyi
“Hi... Sher gimana fotonya udah nyampe belum?? Harusnya sih, hari ini nyampenya. Tapi kalau belum, kamu tunggu aja ya!”
“Kalau udah, jangan lupa kamu kabarin aku ya!”
Itu adalah sms dari Boim. Boim menanyakan tentang surat itu. Itu tandanya, foto itu memang foto Ardi. Wajah yang ada di foto-foto itu ternyata memang Ardi. Itu adalah ardi yang sebenarnya.
Dan setelah satu setengah tahun kami kenal, akhirnya kami bertemu. Hari yang dinanti-nantikan akhirnya datang juga. Aku sangat bahagia, aku benar-benar sangat bahagia karena akhirnya aku bisa bertemu dengan Ardi, laki-laki yang sudah satu setengah tahun aku kenal, laki-laki yang amat sangat aku sayangi, dan laki-laki yang pernah hampir membuatku kehilangan semangat untuk melanjutkan hidupku.
‘Terimakasih ya Tuhan,’ ucapku dalam hati.
Kami bertemu di sebuah tempat yang tidak jauh dari rumahku. Ardi sengaja bangun pagi dan melewati perjalanan dari Jatinangor yang menghabiskan waktu kurang lebih satu jam untuk menemuiku. Aku benar-benar sangat bahagia. Dan kebahagiaanku semakin bertambah, ketika Ardi menggenggam tanganku dan menatap mataku dan berkata,
“Maafin aku ya Sher, aku udah membuat kamu menunggu lama!!”
“Aku udah bikin kamu nunggu selama satu setengah tahun”
“Maafin aku ya?”
Akupun hanya tersenyum dan mengangguk.
“Makasih ya!”
Lalu Erik mendekati telingaku dan berbisik
“Aku sayang kamu Sher”
Jumat 24 Maret 2006 merupakan hari yang sangat bersejarah dalam hidupku, karena pada hari itu aku bertemu dengan laki-laki yang sangat aku sayangi untuk pertama kalinya. Dan pada saat itu pula ia mengatakan bahwa ia menyayangiku. Aku benar-benar bahagia.
Aku Sangat bahagia.
*************************************************************************************


Kesetiaanku
Sedang Diuji

Setelah pertemuan pertama itu, kami menjadi sering bertemu. Aku pun menjadi tahu tempat tinggal Ardi yang baru, karena Ardi sering mengajakku ke sana. Dan aku juga dikenalkan dengan semua teman-temannya yang ada di rumah itu, karena memang sekarang Ardi dan teman-temannya menyewa rumah yang tidak jauh dari rumah kostnya yang dulu. Aku sangat bahagia jika aku sudah berada di sana, karena baik Ardi maupun teman-temannya, mereka menerima kedatanganku dengan sangat baik dan ramah.
Sudah dua tahun lebih hubungan kami berjalan. Aku sangat bahagia karena aku bisa menjadi bagian dari hidup Ardi. Dan Ardi juga selalu mengatakan hal yang sama kepadaku.
“Sayang, makasih ya kamu udah mau menjadi bagian dari hidup aku! Aku bahagiaaa bangeeettt”
“Dan aku juga bahagia telah menjadi bagian dari kamu, sayang!”
“Sayang kamu tau nggak, aku selalu bersyukur sama Tuhan karena Tuhan telah mengenalkan aku dengan kamu!! Aku selalu bersyukur karena Tuhan udah mempertemukan kita, sayang!”

Itu adalah pernyataan yang sering Ardi katakan kepadaku. Dan aku pun juga selalu bahagia jika ia sudah mengatakan hal itu. Aku juga selalu bahagia karena Tuhan telah mempertemukan kita berdua.
Ketika aku berhubungan dengan Ardi, selalu ada saja cobaan yang menerpaku, karena kadang aku selalu di dekati oleh laki-laki lain. Kesetiaanku sedang di uji. Semenjak aku berhubungan dengan Ardi, ada tiga laki-laki yang mendekatiku. Dan jika dilihat dari materi dan fisik, mereka lebih baik dibandingkan Ardi.
Pernah suatu ketika Tuhan benar-benar sedang menguji kesetiaanku terhadap Ardi. Ketika itu, ada seorang laki-laki yang mencoba masuk di kehidupanku. Laki-laki itu bernama Qinoy. Qinoy adalah seorang laki-laki yang sudah mapan, dan ia juga masih muda. Waktu itu usia Qinoy masih 22 tahun atau lebih tua satu tahun dari Ardi, dan aku masih 18 tahun. Qinoy mempunyai semua hal yang diinginkan oleh kaum hawa. Ia sangat baik, rajin sholat, pintar, sudah mempunyai pekerjaan tetap dan meyakinkan, Qinoy berasal dari keluarga yang kaya raya, dan ia juga sangat peduli dan perhatian kepada orang yang ia sayangi.
Qinoy mendekatiku dan berusaha mencoba masuk ke kehidupanku. Qinoy sangat baik, ia selalu memberikan apa yang aku inginkan tanpa mengharapkan timbal balik dariku sedikit pun. Aku pun selau dimanjakan olehnya jika aku sedang berada didekatnya. Dan Qinoy juga selalu memberikan apa yang tidak pernah ardi berikan kepadaku. Sebut saja perhatian yang lebih dan materi.
Hubungan aku dengan Qinoy pun sudah semakin dekat. Sampai pada akhirnya Qinoy mengatakan sesuatu yang sangat aku takuti.
“Sher, apa kamu mau jadi pacar aku?”
Aku terpana.
Jujur, aku ingin sekali mengatakan iya, tetapi aku tidak bisa. Aku tidak bisa melepaskan orang yang sangat berharga untukku, hanya untuk sebuah materi. Aku terlalu menyayangi Ardi. Dan akhirnya aku mengatakan yang sejujurnya kepada Qinoy, aku berkata bahwa sebenarnya aku sudah mempunyai seorang kekasih. Dan beruntung, Qinoy pun memakluminya.
**********************************************************************************


Akhir
Cerita Cinta

Setelah Tuhan menguji kesetiaanku, sekarang giliran hubungan kami yang sedang diuji oleh-Nya. Dua tahun lebih hubungan kami berjalan, semuanya berjalan dengan baik. Setiap hari kami melewatinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang aku selalu merasakan sedikit kesal karena kesibukannnya, sehingga kami jarang bertemu.
Ardi berasal dari keluarga yang bahagia. Dan semenjak usianya menginjak 20 tahun, ia memutuskan untuk hidup mandiri. Ia sudah tidak mau membebani kedua orang tuanya lagi. Oleh karena itu, ia selalu berusaha keras untuk mendapatkan uang untuk membiayai hidupnya, dan tentu saja untuk biaya kuliahnya. Dan untungnya Ardi merupakan anak yang pintar dan mempunyai keahlian di bidang desain, sehingga selalu saja ada pekerjaan untuknya. Ardi merupakan tipe orang pekerja keras. Dan itu pun yang membuat aku tambah sayang kepadanya.
Tetapi, karena itu pula hubungan kami harus berakhir. Ardi mempercayai pepatah yang mengatakan “Jika kita ingin sukses, maka kita harus memilih salah satu yaitu antara cinta atau pekerjaan!! Karena cinta dan pekerjaan itu sangat bertentangan, sangat tidak bisa untuk disatukan.”
Ardi benar-benar memutuskan hubungan kami. Hubungan yang sudah dua setengah tahun berjalan. Ardi lebih memilih pekerjaan dan kesibukan-kesibukannya dibanding aku. Aku benar-benar sangat kecewa dengan keputusan Ardi. Ini sangat tidak adil untukku. Semua sudah aku korbankan untuk dia, tetapi dia malah mengorbankan aku.
Semuanya sudah aku korbankan untuk Ardi. Aku sudah menghancurkan hati Erik, aku sudah menghiraukan sahabat-sahabatku, aku sudah melakukan semua yang Ardi inginkan, aku sudah menyakiti perasaan lima orang laki-laki yang mencintaiku, aku sudah menghiraukan cinta Qinoy, dan aku juga sudah banyak bersabar untuknya. Tetapi dia malah tetap menginginkan hubungan kami berakhir.
Ingin lebih konsentrasi untuk mencapai kesuksesan, ia gunakan sebagai alasan untuk mengakhiri hubungan kami. Ini sangat tidak adil untukku! Karena dari awal sampai sekarang kami berhubungan, aku tidak pernah mengganggu atau protes dengan kesibukannya itu. Aku selalu mendukungnya. Apa pun yang sedang ia kerjakan , aku selalu mendukungnya. Alasan yang ia pakai untuk mengakhiri hubungan kami itu benar-benar sangat tidak beralasan, sangat tidak masuk di akal. Tetapi ia tetap teguh dengan pendiriannya itu. Ia tetap menginginkan hubungan kami berakhir.
“Aku terlalu egois, karena ternyata aku lebih mencintai duniaku sendiri!”
“Maafin aku Sher, aku udah sering ngecewain kamu!”
“Ini semua nggak adil Sher, kamu terlalu baik untuk aku! Kamu seharusnya dapat yang lebih baik lagi!!”
Itu adalah kata-kata yang ia ucapkan di saat ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Ketika itu kami berdua sama-sama menangis. Aku menangis karena aku sedih, karena aku tidak mau mengakhiri hubunganku dengan Ardi. Aku terlalu menyayangi Ardi. Sangat berat bagiku untuk melepaskannya dari hidupku. Sedangkan Ardi menangis karena mungkin ia juga sangat berat untuk mengatakan hal itu kepadaku. Mengatakan sesuatu yang ia tahu bahwa itu akan menyakitkan perasaan aku.
Dan karena rasa sayangku kepada Ardi, akhirnya aku menyetujui keputusan Ardi untuk mengakhiri hubungan kami. Aku amat sangat menyayangi Ardi, sehingga aku tidak mau mengecewakannya. Aku ingin melihat Ardi bahagia, sehingga apa pun akan aku lakukan agar ia bisa bahagia, termasuk untuk mengakhiri hubungan kami yang sudah berjalan selama dua setengah tahun. Aku sangat ingin membuat Ardi bahagia. Dan aku juga ingin melihat ia menjadi orang sukses.
“Kita tidak pernah bermimpi menjadi seperti ini! Tapi aku yakin kita akan bertemu dalam waktu yang berbeda, dan sejauh mana kita telah berubah.”
“Aku harap kamu akan tetap baik-baik saja, dan bisa memaafkan aku!!”
“Karena bagaimana pun kamu adalah wanita terbaik yang pernah ada di kehidupanku!”
“Dan terima kasih untuk dapat mengerti dan untuk hari-hari yang indah dulu!!”
Itu adalah kata-kata terakhir yang ia sampaikan kepadaku, sebelum ia benar-benar pergi dari kehidupanku.
Iya, ini adalah akhir dari cerita cintaku bersama Ardi. Orang yang amat sangat aku sayangi.

**********************************************************************************

Tentang Penulis

Rina Hoyyaroh adalah mahasiswi semester empat jurusan penyiaran di sebuah Perguruan Tinggi swasta di Bandung. Wanita berusia 19 tahun ini lahir di Bandung, tepatnya pada tanggal 27 Mei 1988.
Wanita yang akrab disapa Riri ini mempunyai hobi mendengarkan musik. Ia merupakan anak “Bungsu” dari tiga bersaudara. “Everybody Loves Shera” adalah buku kedua yang ia buat, setelah buku pertamanya yaitu autobiografi yang berjudul ‘Cukupririsaja’.
Komunikasi dengan penulis dapat melaui www.halamanbacarina.blogspot.com atau E-mail cukupririsaja@yahoo.com